Jalan Poros Berau Longsor
Jalan yang menghubungkan pusat pemerintahan Kabupaten Berau ke lima kecamatan terputus
Editor: Budi Prasetyo
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM.TANJUNG REDEB – Jalan provinsi yang menghubungkan pusat pemerintahan Kabupaten Berau ke lima kecamatan, yakni Kecamatan Tabalar, Talisayan, Batu Putih, Biatan, dan Biduk Biduk, Selasa (25/3/2014) terputus karena longsor.
Padahal, jalan poros Mantaritip tersebut merupakan satu-satunya jalan untuk mengakses ke lima kecamatan tersebut. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Berau, Taupan Madjid, penyebab longsornya jalan tersebut karena hujan deras sejak Selasa dinihari.
“Penyebabnya karena ada genangan air, tadi pagi (kemarin) hujan deras. Air tergenang di sekitar lembah, sementara gorong-gorongnya kecil dan tidak mampu menahan derasnya air sehingga terjadi longsor,” kata Taupan.
Karena jalan tersebut berstatus jalan provinsi, kata Taupan, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan DPU Provinsi Kaltim. “Langkan pertama yang kita ambil begitu mengetahui jalan ini longsor, kita langsung komunikasi ke PU Provinsi, mereka bilang akan memperbaiki,” ungkapnya.
Namun kata Taupan, pihaknya tidak bisa menunggu PU provinsi, pasalnya tidak ada jalur alternatif yang dapat dilalui oleh kendaraan. “Kami tidak bisa menunggu, karena tidak ada jalan alternatif. Jalan harus bisa dilewati secepatnya. Karena sekarang ini kendaraan macet panjang sekali,” paparnya.
Ditambahkannya, untuk bisa melintasi jalan tersebut, masyarakat yang melakukan perjalanan dari Tanjung Redeb harus berganti kendaraan yang ada di seberang jalan yang terputus, demikian pula sebaliknya. Sebab, jalan yang longsor juga cukup panjang, sekitar 10 meter.
Selain menajadi akses jalan bagi masyarakat, menurut Taupan, jalan tersebut juga menjadi urat nadi perekonomian bagi masyarakat di lima kecamatan wilayah pesisir Berau. “Kalau tidak segera diperbaiki, aktivitas masyarakat, suplai bahan pangan, dan sebagainya bisa terganggu,” imbuhnya.
Agar masyarakat bisa melintas, kata Taupan, pihaknya membangun jalan darurat di sisi jalan. “Jalan ini tidak boleh terputus, makanya kami bangun jalan darurat lewat pinggir jalan dengan menimbun tanah supaya bisa dilewati kendaraan. Kalau memungkinkan hari ini juga harus bisa dilewati,” katanya lagi.
Taupan menambahkan, pihaknya mengupayakan jalan tersebut sudah bisa dilintasi kendaraan mulai besok, Rabu (26/3/2014) sambil menunggu perbaikan dari PU provinsi. “Mereka (PU provinsi) bilang, kontraktornya yang harus bertanggungjawab, karena masih dalam masa pemeliharaan,” ujarnya.
.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.