Nama Asep Sunandar Akan Dijadikan Nama Jalan
Ribuan orang mengiringi kepergian dalang kawakan tersebut menuju tempat peristirahatan terakhir
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BALEENDAH - Tepat pukul 09.00, jenazah dalang kondang Asep Sunandar Sunarya (59) dibawa dari tempat persemayaman di Padepokan Seni Giriharja menuju permakaman keluarga di Kampung Giriharja, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (1/4).
Ribuan orang mengiringi kepergian dalang kawakan tersebut menuju tempat peristirahatan terakhir. Setelah disalatkan di Padepokan Seni Giriharja, jenazah diboyong ke permakaman.
Di sepanjang jalan, warga Kelurahan Jelekong dan berbagai daerah lainnya mengikuti keranda jenazah almarhum dari belakang.
Isak tangis keluarga dan pengantar mengiringi pemakaman Asep Sunandar. Almarhum dimakamkan sekitar 500 meter dari lokasi kediamannya di pemakaman keluarga.
Bupati Bandung Dadang Naser terlihat mengantar kepergian sang maestro wayang. Istri Asep, Nenah hayati, tak henti menitikan air mata. Ribuan warga pun berdesakan menyaksikan kepergian sang legenda. Selain sebagai seorang dalang, Asep Sunandar dikenal warga sebagai penceramah.
Sosok Asep Sunandar yang bersahaja membuat masyarakat kehilangan seorang tokoh. Tetesan air mata terus berjatuhan sejak kabar duka kepergian Asep Sunandar tersebar. Masyarakat, seniman, hingga pejabat terus berdatangan menunjukkan rasa belasungkawa kepada keluarga Asep Sunandar.
Sekitar pukul 10.00, liang lahat jenazah almarhum sudah tertutup tanah. Taburan bunga di atas makam oleh pihak keluarga Asep Sunandar menjadi tanda kenangan terhadap sosok almarhum. Istri dan anak Asep Sunandar terlihat tegar walau diselimuti rasa kesedihan.
Pria kelahiran 3 September 1955 tersebut sudah tiada. Namun prestasi yang dicapainya akan selalu dikenang. Bupati Bandung Dadang Naser, setelah mengikuti pemakaman almarhum, menuturkan, cita-cita yang diinginkan Asep Sunandar untuk mewujudkan pesantren Padepokan Seni Giriharja harus dilanjutkan.
Pemkab akan membantu penyelesaian padepokan tersebut. Asep Sunandar, kata Dadang, telah berjasa mengenalkan wayang golek hingga ke mancanegara.
"Harus terus ada penerus almarhum dan lahir maestro-maestro baru. Saya tahu beliau sudah sangat banyak memiliki murid. Para muridnya harus bersatu untuk mewujudkan keinginan beliau," ujar Dadang, yang sempat menitikkan air mata saat memberikan sambutan di permakaman, Selasa (1/4).
Dadang menilai Asep Sunandar merupakan seorang maestro yang tak ada tandingannya. Pemkab pun mengapresiasi prestasi Asep Sunandar dan berjanji akan membantu penyelesaian padepokan.
"Sekarang kan tinggal tahap finishing dan belum ada asrama santrinya. Nanti kami akan bantu. Semoga saja tahun ini sudah bisa diresmikan," kata Dadang.
Selain itu, Pemkab berencana mengabadikan nama Asep Sunandar Sunarya sebagai nama Padepokan Seni dan Budaya. Bahkan nama Asep Sunandar juga kemungkinan akan diabadikan menjadi nama sebuah jalan.
Di Bandung, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku sangat kehilangan dengan wafatnya Asep Sunandar. Menurut Heryawan, Asep tak hanya seorang dalang wayang golek, tapi juga seorang yang memiliki banyak peran.