Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Siswi Hamil di Mojokerto Gagal Ikut UN 2014

Empat dari enam siswi SMA sederajat yang tengah hamil di Mojokerto, dipastikan gagal lulus Ujian Nasional 2014 (UN).

zoom-in Empat Siswi Hamil di Mojokerto Gagal Ikut UN 2014
net
Ilustrasi siswi hamil yang mendapat diskriminasi dari pemerintah. 

Laporan Wartawan Surya Nuraini Faiq

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Empat dari enam siswi SMA sederajat yang tengah hamil di Mojokerto, Jawa Timur, dipastikan gagal lulus Ujian Nasional 2014 (UN).

Ini menyusul hasil penelusuran Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto yang menyebutkan, keempat siswi hamil itu tidak mengikuti UN. Mereka juga tidak bisa mengikuti UN susulan. N susulan digelar pada 22 - 24 April 2014.

Disdik setempat, juga telah mendapat informasi keempat siswi hamil itu telah mengundurkan diri dari sekolah. Mereka mundur, lantaran disarankan pihak sekolah.

"Empat siswi hamil itu dua siswa SMA dan dua yang lain siswa SMK," kata Kabid Pendidikan Menengah Disdik Kabupaten Mojokerto, Selasa (15/4/2014).

Namun, lagi-lagi Disdik enggan menyebutkan baik identitas, inisial, maupun asal siswi hamil tersebut. Termasuk sekolah negeri atau swasta.

Meski demikian, dipastikan bahwa dua siswi berasal dari SMA tidak ikut UN karena telah dinikahkan oleh orang tuanya. Karena status ini, mereka dikeluarkan sekolah. Sedangkan dua siswi asal SMK yang tidak mengikuti UN, telah bekerja di sebuah tempat.

Berita Rekomendasi

"Kalau keinginan kami, tentu berharap dia bisa sabar untuk menyelesaikan UN. Tapi yang bersangkutan bisa jadi punya pikiran lain. Barangkali, dia menganggap mencari kerja susah, makanya mumpung ada lowongan pekerjaan dia masuki," kata Sumarsono.

Untuk diketahui, keempat siswi hamil itu sudah masuk daftar nominasi tetap (DNT) peserta UN. Bahkan, Disdik setempat mempersilakan mereka ikut UN. Meski nantinya, penentuan kelulusan akan diserahkan ke dewan guru dalam rapat kelulusan.

"Untuk nama dan asal sekolahnya tidak bisa kita sebutkan, karena ini menyangkut nama baik sekolah," kata Sumarsono memberi alasan.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas