Kelurahan Rerewokan dan Wawalintouan Kembali Aman Pascabentrok Massa
Sehari setelah bentrok massa dan polisi di antara Kelurahan Rerewokan dan Wawalintouan, Kamis (1/5/2014), suasana kembali aman.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Sehari setelah bentrok massa dan polisi di antara Kelurahan Rerewokan dan Wawalintouan, Kamis (1/5/2014), suasana kembali aman.
Personel TNI dan Polri berjaga di perbatasan dua kelurahan itu. Pantauan Tribun Manado (Tribunnews.com Network), Kamis (1/5/2014) siang, aktivitas warga di kedua kelurahan tersebut berjalan normal.
Dandim 1302 Minahasa, Letkol Teguh Heri Susanto mengatakan terkait pengamanan di wilayah Tondano, beberapa hari terakhir konflik antarkelompok masyarakat mulai meningkat.
Saat ini, pihaknya masih mendalami apa ada indikasi atau motif lain selain kepentingan kelompok tersebut.
"Menyikapi situasi ini Kodim bersinergi dengan pihak kepolisian, melaksanakan patroli gabungan setiap malam di titik rawan," ujarnya.
Pihaknya menurunkan dua regu untuk melaksanakan giat pre emptiv, sekaligus shock teraphy menutup peluang dan kesempatan kelompok-kelompok yang akan bawa onar sekaligus memberikan rasa aman kepada warga di Tondano.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Minahasa, AKP Irnanda Oktora mengatakan saat ini pihaknya terus memonitor titik-titik rawan konflik di Tondano, termasuk Kelurahan Rerewokan dan Wawalintouan.
"Sejak kami mendapat kabar korban meninggal, kami langsung stand by di lokasi. Kami pasti terus lakukan pemantauan dan pengamanan di titik-titik rawan. Ini sementara dilakukan pengembangan, jangan-jangan ada motif lain di balik kejadian ini," ujarnya.
Terpisah, Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow (JWS) menyayangkan terganggunya kondusifitas Tondano.
"Masyarakat merindukan terciptanya keamanan dan kedamaian di Minahasa khususnya Kota Tondano. Sayangnya, masih ada orang yang tidak suka Tondano aman dan damai, dengan menciptakan kondisi yang tidak baik. Sehingga ada kesan Tondano belum aman, padahal sudah sangat aman," ujarnya.
Dalam menyikapi kondisi yang terjadi di Tondano belakangan ini, Pemkab Minahasa bekerja sama dengan Polres Minahasa, akan menggalakkan lagi Poskamling.
"Masyarakat juga diimbau agar tidak mudah diajak dan tidak mudah terprovokasi oleh kelompok masyarakat yang tidak menginginkan kedamaian di Tondano dan Kabupaten Minahasa," jelasnya.
Jika ada indikasi oknum atau masyarakat yang menciptakan kondisi tidak aman, segera berkoordinasi dengan aparat terkait, melaporkan ke lurah setempat untuk diteruskan ke Polres Minahasa.
"Kepada seluruh masyarakat, saya mengajak untuk sama-sama menjaga keamanan di wilayah kita masing-masing," imbaunya.
Sementara kondisi empat korban kena tembak, warga Kelurahan Rerewokan, yakni Yongki Saerang seorang Satpol PP di Pemkab Minahasa terkena di dada kanan, Efraim Soputan siswa SMP terkena di betis kanan, Rifel Polii terkena di jari tangan, Refon Mamuaya siswa SMP terkena di jempol kaki, berangsur membaik.
Hanya saja, Yongki Saerang yang tertembak di dada harus dilarikan ke RSUP Kandou Manado, setelah dirujuk oleh RS Bethesda Tomohon.
Ia harus dioperasi untuk mengangkat proyektil peluru yang masih bersarang di tubuhnya.
"Tembakan itu memang sangat berbahaya, untung tak kena pada organ vital tubuh. Tulang bahunya memang patah, dan akan dioperasi. Tapi pada dasarnya dia baik-baik saja," ujar Ciner Saerang, sepupu Yongki.