Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekolah Bayar Perahu Rp 4 Juta Agar Siswanya Bisa Ikut UN

Mereka harus menumpang perahu, mengikuti derasnya arus sungai yang penuh dengan jeram dari Desa Tao Lumbis, Kecamatan Lumbis Ogong.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sekolah Bayar Perahu Rp 4 Juta Agar Siswanya Bisa Ikut UN
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Tidak mudah bagi 10 pelajar SMP 2 Lumbis Ogong untuk mengikuti Ujian Nasional (UN). Agar bisa mengikuti UN di SMP 1 Lumbis, Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, mereka harus menumpang perahu, mengikuti derasnya arus sungai yang penuh dengan jeram dari Desa Tao Lumbis, Kecamatan Lumbis Ogong.

Tidak hanya menantang bahaya, biaya yang harus dikeluarkan untuk menumpang perahu itu cukup besar.

Dari Tao Lumbis ke Mansalong selama delapan jam perjalanan, pihak sekolah harus mengeluarkan biaya carter sebesar Rp 4 juta. Untuk meringankan beban sekolah, disepakati biaya kembali ke Tao Lumbis menjadi tanggungan orang tua masing-masing.

"Kami berusaha agar anak-anak kami bisa sampai di Mansalong ini. Bagaimana anak-anak kita bisa sampai ke Mansalong mengikuti UN," ujar Amos, Kepala SMP 2 Lumbis Ogong.

Tidak hanya harus menanggung biaya transportasi yang mahal, para pelajar itu harus dihadapkan biaya kebutuhan hidup selama mengikuti UN. Padahal selama ini mereka hanya mengandalkan penghasilan sangat minim dari orang tua mereka yang bekerja sebagai petani.

Masih beruntung mereka tidak mengeluarkan biaya penginapan, karena di Mansalong ada mess yang disiapkan untuk warga yang berasal Tao Lumbis.

Berita Rekomendasi

"Tidak tertutup kemungkinan ada yang tinggal di sini setelah ujian," ujarnya.

Para pelajar itu harus mengikuti UN di sekolah terdekat di SMP 1 Lumbis. Mereka dipindahkan dengan alasan keamanan, kelancaran dan ketepatan waktu mengikuti UN.

Untuk tahun ajaran 2013/2014, sebanyak 12 pelajar SMP 2 Lumbis Ogong terdaftar sebagai peserta UN.
Namun yang mengikuti UN hanya 10 pelajar masing-masing 4 laki-laki dan 6 perempuan. Dua pelajar laki-laki lainnya mengundurkan diri.

"Satu ke Malaysia belum kembali, satunya tidak tahu di mana. Kami sudah berupaya menghubungi keluarganya supaya mereka ikut ujian," ujarnya.

Meskipun jauh berada di pedalaman Kalimantan, Amos tetap berupaya maksimal mempersiapkan peserta didiknya mengikuti UN. Misalnya dengan memberikan tambahan jam pelajaran di luar jam pelajaran reguler. Saat ini SMP 2 Lumbis Ogong memiliki 34 pelajar mulai dari kelas X hingga XII.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas