Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kawanan Pembobol Kartu ATM Dibekuk di Sumedang

Polisi di Pos Dano melakukan penghadangan setelah mendengar kabar bahwa para pelaku melarikan diri ke arah bundaran Dano

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kawanan Pembobol Kartu ATM Dibekuk di Sumedang
REPRO
Ilustrasi; Aksi para perampok ATM di Padang, Sabtu (25/9/2010), terekam CCTV yang ada di bilik ATM Bank Nagari. 

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Kawanan bandit berhamburan dari dalam mobil rental saat polisi dan warga di bundaran Dano menghadang mereka, Selasa (6/5/2014) malam. Polisi di Pos Dano melakukan penghadangan setelah mendengar kabar bahwa para pelaku melarikan diri ke arah bundaran Dano. Dibantu warga, polisi memasang barikade.

BA (32), salah seorang tersangka yang tertangkap, mengaku tak pernah menyangka bahwa aparat kepolisian akan mengadang mereka. "Tadinya kami menyangka ada operasi biasa saja, tapi ternyata polisi dan massa hanya mencegat mobil kami," kata BA  di ruang unit tindak pidana umum Reskrim Polres Sumedang, Rabu (7/5/2014).

Melihat polisi mencegat mereka, rekan BA, EF (24), AJ (34) dan Ha (30) sontak merasa panik. Mereka pun berhamburan keluar dari mobil dan berupaya kabur.

Nahas polisi dan warga sudah mengepung, hingga  dan dengan segera dapat meringkus mereka. Namun Ha yang berlari sangat cepat lolos dari kepungan. Ia luput dari kejaran setelah melompat ke selokan kemudian kabur ke arah sawah dan masuk ke ke kebun.

"Hingga kini kami masih mencari pelaku yang kabur itu," kata Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Niko N Adiputra, mewakili Kapolres AKBP Yully Kurniawan di Mapolres Sumedang.

Aksi bandit asal Lampung ini terlacak ketika korban Nelita Agustini (45) berteriak kalau kartu ATM-nya ada yang membobol saat ia akan mengambil uang di mesin ATM sebuah minimarket di perempatan Rumah Sakit Umum (RSU) Sumedang, Selasa (6/5) malam.
Pembobolan kartu ATM terjadi ketika warga Jalan Palasari, Kota Kulon, itu berniat mengambil uang dari ATM. "Tapi saat akan memasukan kartu ATM ternyata sulit, dan tiba- tiba ada orang yang membantu," katanya.

Rupanya, pelaku BA sudah ada di belakang korban dan segera mengeluarkan kartu ATM yang sama warnanya dengan milik korban. "Saya pura-pura membantu karena mesin ATM itu saya masukan pentul korek api sehingga kartu tak bisa dimasukkan," kata BA.

Berita Rekomendasi

NAmun, tanpa diketahui korban, BA menukarkan kartu ATM korban dengan kartu ATM bodong yang ia bawa. "Saya mengatakan ATM ada gangguan dan bisa menghubungi call center yang ada di kartu ATM. Untuk meyakinkan korban, saya pun keluar menemui kawan," katanya.

Merasa tak curiga, korban pun segera menghubungi nomor call center yang ada dalam kartu ATM bodong yang diberikan pelaku. Karena yang dihubungi korban adalah nomor call center palsu yang sebenarnya tak lain adalah nomor pelaku, dengan mudah pelaku pun memperdayai korban.

Bertindak seolah-olah petugas yang menerima pengaduan korban di nomor call center, pelaku pun menanyakan masalah yang dihadapi korban, memberi penjelasan ini dan itu, namun ujungnya menanyakan nomor PIN korban.

Setelah korban memberikan nomor PIN, pelaku menarik uang Rp 4 juta lebih dari ATM yang lain. "Saya baru sadar kalau kartu ATM itu bukan milik saya ketika selesai menelepon nomor call center palsu dari kartu yang diberi pelaku. Begitu sadar, saya langsung berteriak minta tolong ke polantas yang sedang bertugas," kata korban.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas