Bentrok dengan Satpol PP, 8 Pedagang Pasar Tiban Pekalongan Luka-luka
Sedikitnya 8 pedagang pasar tiban dan seorang mahasiswa, dibawa ke RSUD Kraton Pekalongan karena menderita luka-luka
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jateng, Hermawan Endra Wijonarko
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Sedikitnya 8 pedagang pasar tiban dan seorang mahasiswa, dibawa ke RSUD Kraton Pekalongan karena menderita luka-luka usai terlibat bentrok dengan petugas Satpol PP, di jalan Veteran, Pekalongan Minggu (18/5/2014).
Selain itu, satu petugas dari Polres Pekalongan Kota yang saat mencoba melerai bentrokan yang terjadi antara dua pihak juga justru ikut terluka
Menurut sorang saksi, Aan (42), bentrokan sore itu, diawali saat petugas Satpol PP yang berupaya menertibkan lapak milik padegang pasar tiban yang sudah terpasang di lokasi. Namun langkah mereka dihalang-halangi oleh sejumlah pedagang.
Akibatnya terjadi adu mulut dan berujung baku hantam. Pedagang yang hanya berjumlah sedikit tak mampu menghadapi petugas yang ditaksir mencapai lebih dari 50 orang.
Tak hanya petugas Satpol PP, menurut kesaksian para pedagang, dalam bentrokan tersebut juga terdapat sekitar 50 orang tak dikenal yang juga ikut menghajar mereka.
Kemudian, seorang petugas dari Satuan Intelkam yang turun untuk mencoba melerai bentrokan, justru menjadi sasaran pukulan dari sejumlah orang tak dikenal tersebut hingga menderita luka parah.
Petugas yang bersangkutan kemudian mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan massa.
"Awalnya adu mulut, kemudian tak lama saya melihat segerombol preman datang dan ikut menghajar pedagang,"katanya.
Muhammad Anis Sofwan, mahasiswa PMII yang menjadi salah satu korban, menuturkan, dirinya saat itu mencoba melerai bentrokan namun justru dianggap provokator oleh petugas hingga kemudian diamankan petugas Satpol PP.
"Saya saat itu mencoba melerai dan mengamankan pedagang agar tidak jadi korban tapi justru saya sendiri dipukuli. Saya juga diinjak-injak oleh petugas setelah jatuh," tuturnya yang ditemui di ruang observasi RSUD Kraton.
Anis Sofwan terlihat menderita sejumlah luka di wajah, bahu hingga tangan dan pinggang. Akibatnya, hingga saat ini Anis mengaku masih merasakan pusing dan sakit pada bagian kepala hingga leher.
Terpisah Wakapolres Pekalongan, Kompol Antonius Anang, membenarkan salah satu anggotanya terkena pukulan. Saat ini pihaknya masih mengamankan dan memeriksa 17 orang yang diduga preman.
"Ada anggota kami yang terkena pukulan. Kita amankan dan periksa 17 preman dan beberapa sepeda motor yang diduga milik para preman," Katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.