Karyawan Percetakan Jadi Tersangka Pembocor Soal UN
Aparat kepolisian menangkap AM dan HY, dua karyawan PT KK, terkait dengan kebocoran soal ujian nasional
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Aparat kepolisian menangkap AM dan HY, dua karyawan PT KK, terkait dengan kebocoran soal ujian nasional (UN) SMA 2014. PT KK memproduksi soal UN kode Zona A untuk wilayah Sumatra bagian utara.
Modus pelaku AM, yang menjabat sebagai marketing senior di perusahaan tersebut, menyuruh HY yang bertugas sebagai supervisor pracetak untuk mengopi soal-soal tersebut ke dalam flashdisk. Motif pelaku AM mengopi soal tersebut karena sayang kepada anaknya yang juga saat itu mengikuti UN SMA. Dia menyuruh kepada anaknya untuk mempelajari kopian soal yang diberikan AM.
"Jadi, sebenarnya bocor itu hanya di lingkungan anak pelaku dan teman-temannya saja. Tersangka ini ingin nilai anaknya bagus. Dikopilah soal itu untuk dipelajari. Tidak ada motif ekonomi atau untuk memperjualbelikannya. Kami periksa 25 orang saksi," ujar Dir Res Krimum Polda Jabar Kombes Pol Sayyidal Mursalin di Mapolda Jabar, Senin (19/5/2014).
PT KK adalah pemenang tender dan memproduksi soal UN untuk wilayah Sumatra bagian utara, seperti Medan, Aceh, dan Padang. Selain mengamankan dua orang tersangka, penyidik juga menyita beberapa barang bukti, seperti dua unit komputer merek Apple, satu unit server, hardisk eksternal, flashdisk, satu unit laptop, dan enam berkas soal asli dari Kemendikbud.
Sayyidal, yang didampingi Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus, mengatakan, atas perbuatannya, AM dan HY dijerat Pasal 332 KUH Pidana tentang membocorkan rahasia negara. Keduanya pun dijerat Pasal 374 KUHPidana tentang penggelapan dalam jabatan dengan ancaman empat tahun penjara.
Martinus mengatakan, sebenarnya soal UN SMA di Bandung yang selama ini diduga bocor tidaklah bocor karena kebocoran terjadi di zona yang berbeda.
Yang digandakan oleh pelaku AM untuk kepentingan anaknya itu soal untuk zona Sumatera bagian utara atau Zona A. Meski begitu, penyidik memastikan soal ini tidak tersebar luas karena hanya soft copy-nya. Selain itu, hanya dipelajari oleh anak pelaku dan beberapa temannya.
"Jelas soalnya berbeda. Hanya teorinya saja yang sama. Jadi mereka hanya mempelajari pola dan bentuk soalnya. Di Bandung itu kan Zona D. Yang bocor Zona A," kata Martinus.
Kepala Ombudsman Perwakilan Jabar, Haneda Sri Lastoto, yang turut hadir pada ekspose ini, sangat mengapresiasi langkah penyidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar.
Kebocoran soal UN mata pelajaran Fisika untuk ujian susulan ini memang pertama kali digulirkan oleh Ombudsman Jabar. Setelah verifikasi kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung, Ombudsman Jabar memastikan soal Fisika dalam bentuk file berformat pdf itu memang soal asli.
Di Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh mengumumkan hasil UN SMA/sederajat. M Nuh menyatakan bahwa persentase kelulusan SMA turun 0,01 persen dan SMK turun 0,04 persen.
"Wajar kalau kelulusan ini kan bisa naik dan bisa turun," kata M Nuh di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, kemarin.
Total peserta ujian dari SMA adalah 1.632.757 siswa. Dari angka itu sebanyak 1.624.946 atau setara 99,52 persen lulus dan 7.811 lainnya tidak lulus. Untuk SMK diikuti oleh 1.171.907 setara 99,90 persen siswa. Sebanyak 1.171.907 lulus, sementara 1.159 lainnya tidak lulus.
"Tahun lalu kelulusan SMA 99,53 persen, jadi ada turun 0,01 persen. Sedangkan SMK tahun lalu 99,94 persen jadi ada penurunan 0,04 persen," kata Nuh.
Tahun ini, peraih nilai UN murni tertinggi untuk tingkat SMA jurusan IPA diraih oleh Ryan Aditya Moniaga dari SMA Kanisius Jakarta dengan nilai 58,05. Siswa SMA Negeri 2 Kota Bandung, Annisa Azalia Herwandani, menempati peringkat kedua dengan nilai UN 57,65. SMAN 2 Bandung pun menempatkan siswanya yang lain, Ranisa Larasati, di peringkat sepuluh dengan nilai 57,05.
Saat dikonfirmasi, Kepala SMAN 2 Bandung, Dr Sundari MPd mengaku sudah mendapat informasi bahwa dua orang siswinya masuk dalam sepuluh siswa dengan nilai UN 2014 tinggi se-Indonesia. "Iya benar, keduanya siswi kami jurusan IPA," katanya melalui sambungan telepon, kemarin.
Diakuinya, kabar tersebut sangat membanggakan SMAN 2 Bandung. Sebab, selain mengharumkan nama SMAN 2, juga membawa nama Bandung.
Menurutnya, kedua siswinya tersebut tergolong siswi pintar yang selalu meraih peringkat lima besar dan 10 besar sejak masih duduk di kelas 1 atau kelas 10. Ditambah dengan adanya pemantapan di sekolah jelang UN, kedua siswi tersebut sudah sangat siap pada saat pelaksanaan UN.
"Belajar bagi mereka bukan lagi kewajiban, tapi memang kebutuhan. Karena pemikiran tersebut, akhirnya mereka meraih yang terbaik," katanya.
Di SMAN 2 Bandung, katanya, baru kali ini siswanya meraih nilai UN nasional tinggi. Dan hal ini selain menjadi prestasi, juga tantangan bagi SMAN 2 Bandung untuk lebih baik lagi di masa mendatang. Dan sebagau bentuk apresiasi, kedua siswi tersebut akan mendapat reward pada saat acara wisuda 28 Mei mendatang.
Untuk jurusan IPS, nilai tertinggi UN diraih oleh Nur Afifah Widyaningrum dari SMA Negeri 1 Yogyakarta, dengan nilai 55,85.
Dari 25 besar peraih nilai UN tertinggi jurusan IPS, Kota Bandung hanya diwakili Claudia Juliana dari SMA Kristen 1 BPK Penabur di posisi 21 dengan nilai UN 54,55. Wakil Jawa Barat lainnya adalah Margaretha Silia Kurnia Herin dari SMAN 1 Depok yang berada di posisi sembilan dengan nilai 54,95.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Annisa mengaku mendapatkan suprise karena tidak pernah menyangka nilai UN nya bagus, bahkan nomor 2 terbaik se-Indonesia.
"Iya tadi dikabari teman, katanya infonya dari internet. Ngga percaya. Tapi kepala sekolah dan guru telepon saya juga, masih ngga percaya. Yah senang dan kaget gitu deh," katanya.
Ia tidak percaya karena di kelas ia bukan ranking pertama. Bahkan di kelas 3, ia harus bergabung dengan kelas unggulan hingga rankingnya turun menjadi peringkat 5. Selain itu, ia merasa soal-soal UN kemarin sangat sulit dibanding latihan soal dari soal-soal UN tahun sebelumnya.
"Pikiran saya, yang penting lulus UN. Dan berusaha yang terbaik saja," katanya seraya masih tidak percaya terlebih mengalahkan temannya yang selalu meraih rangking satu.
Ia mengaku keberhasilannya karena selalu mengikuti pemantapan di sekolah. Karena di sekolahnya, selain pemantapan dengan berlatih mengerjakan soal-soal, ada kegiatan diskusi dengan teman-temannya untuk bersama-sama memecahkan soal yang sulit.
Siswi yang hobi menonton ini mengaku sudah mengikuti SNMPTN 2014 dan mengambil STI ITB. Ia berharap cita-citanya menjadi seorang insinyur di bidang Teknik Industri bisa tercapai.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana, mengatakan, kelulusan siswa SMA dan SMK Kota Bandung mencapai 100 persen. "Pengumuman akan diinformasikan kepada siswa melalui pos ke alamat rumah masing-masing," katanya melalui sambungan telepon.
Di Kabupaten Bandung, kelulusan UN tingkat SMA/SMK tahun 2014 sesuai dengan target yang ditetapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mencapai 100 persen. Pengumuman resmi kelulusan akan disampaikan hari ini di setiap sekolah.
Kabid SMA/SMK Disdikbud Kabupaten Bandung, Marlan Nursyamsi mengatakan, dari peserta UN sebanyak 22.418 dinyatakan lulus. Tidak ada satu siswa pun yang gagal dalam UN tahun ini.
"Alhamdulilah semua siswa SMA/SMK lulus 100 persen sesuai dengan target yang ditetapkan. Hasil ini sama dengan raihan tahun lalu," ujar Marlan melalui sambungan telepon, kemarin. (dic/dtc/tif/wij/roh/sta)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.