Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pipa Minyak Milik Chevron Dibobol

Dari keterangan saksi ada empat orang yang diduga melakukan pembobolan pipa minyak

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Pipa Minyak Milik Chevron Dibobol
Logo Chevron 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru / Fernando

TRIBUNNEWS.COM , DUMAI- Kasus pembobolan pipa minyak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) terus berkembang. Pihak Polres Dumai pun memperoleh informasi baru. Yakni aktifitas ilegal itu ternyata dilakukan oleh empat pelaku.

Kasatreskrim Polres Dumai, AKP Wisnu Wibowo menyebut bahwa  dari keterangan saksi ada empat orang yang diduga melakukan pembobolan minyak tersebut. Keempatnya punya peran berbeda.

Tapi Wisnu belum bisa memastikan ada keterkaitan dengan sopir truk tangki pengangkut minyak mentah curian ini. Sedangkan perihal nama pelaku belum bisa dipaparkan lebih lanjut. Guna demi kepentingan penyelidikan.

"Kita sudah kantongi namanya. Saat ini masih lakukan pengejaran terhadap empat pelaku. Mereka punya peran berbeda," tutur Wisnu.

Aksi tersebut awalnya diketahui oleh pihak keamanan CPI Dumai. Sangat mengejutkan ternyata pipa telah dibobol. Saat tim keamanan meninjau ke lokasi ternyata pipa minyak mentah sudah dilobangi.

Kemudian di bagian tersebut dipasangi sebuah kran. Lantas kran digunakan pelaku untuk mengalirkan minyak mentah. Minyak tersebut dialirkan dengan sebuah selang.

BERITA REKOMENDASI

Adanya aksi tersebut membuat Jajaran Polsek Dumai Timur bersama Tim Opsnal Polres Dumai langsung bertindak. Bahkan sempat mengamankan dua orang Minggu dinihari sekitar pukul 03.00 WIB.

Pihak PT CPI Dumai pun mengaku kaget dengan aksi tersebut. Mereka membenarkan tentang adanya illegal tapping di KM 7.5 atau PKM 66.650 Kawasan Bukit Timah, Dumai. "Benar
terjadi illegal tapping," jelas Communications Specialist, Indrika Eko Sriyatini kepada Tribun.

Terkait kerugian dan jumlah minyak mentah yang dicuri belum dapat dipastikan. Sebab saat ini Tim dari CPI Dumai juga sedang melakukan penyelidikan. "Saat ini masih dalam proses penyelidikan," tutup Indri. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas