Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Pendaki Tergelincir Jelang Puncak Sejati Raung

"Dua rekan kami tergelincir sebelum mecapai puncak sejati. Sebelum batu tusuk gigi, iyaa batu-batunya seperti tusuk gigi

zoom-in Dua Pendaki Tergelincir  Jelang Puncak Sejati Raung
IRA RACHMAWATI / KOMPAS.COM / BANYUWANG
Purwadi salah satu pendaki yang mengalami luka di dahi karena jatuh saat mendaki Gunung Raung 

TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI- Dua pendaki asal Solo mengalami luka-luka sat mendaki Gunung Raung  yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso.

Luka robek di dahi Purwadi Syamsul Hidayat (21) atau Ipung salah satu pendaki Gunung Raung masih tertutup perban saat keluar ke Rumah Sakit Krikilan Bhakti Husada Glenmore, Kamis malam (29/5/2014).

Badannya masih lemas sehingga harus dibantu saat masuk ke ambulance.

Purwadi adalah salah satu pendaki asal Solo yang jatuh saat akan menaklukkan Puncak Sejati, Gunung Raung, yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso.

"Dibawa ke rumah sakit Bhakti Husada untuk pengobatan luka di kepala. Setelah ini dibawa ke puskesmas Kalibaru saja, biar dirawat di sana agar dekat dengan teman-temannya yang lain yang istirahat di Pos Wonorejo," kata Sutrisno.

Kasie Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Kalibaru saat mendampingi Purwadi menjelaskan, dari 10 pendaki yang terjebak di Gunung Raung, tinggal tiga pendaki yang masih melakukan perjalanan dari Gunung Raung.

"Ke tujuh pendaki sudah sampai ke Pos Wonorejo termasuk Purwadi. Sedangkan sisanya ada 3 salah satunya Ujang Mudianto. Dia harus ditandu karena lukanya parah dan tidak bisa jalan sendiri," ungkapnya.

Sementara itu, Rilo Setiyarso (33) salah satu pendaki, menceritakan, ia dan rombongannya naik ke Gunung Raung pada Senin pagi (26/05/2014).

Ia mengaku sudah mempersiapkan peralatan lengkap standar untuk naik gunung.

"Dua rekan kami tergelincir sebelum mecapai puncak sejati. Sebelum batu tusuk gigi, iyaa batu-batunya seperti tusuk gigi. Awalnya Ujang yang jatuh tergelincir, dan saat Purwadi akan menolong ia juga ikut terjatuh," kata lelaki warga Kedung Gudel Sukoharo.

Hingga ia dan rombongannya memilih bertahan dan meminta bantuan karena kedua rekannya tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Rilo mengakui Gunung Raung memiliki medan yang tergolong sulit untuk didaki.

"Banyak yang bilang jika Gunung Raun merupakan medan ekstrem nomer dua setelah Puncak Jaya Wijaya di Papua," kata dia.

Saat di tanya apakah ia dan rombongan mengetahui jika Gunung Raung dalam level waspada, Rilo mengaku mengetahuinya.

Ia berdalih jika sudah membawa peralatan dan melakukan persiapan jauh lama untuk melakukan pendakian di Gunung Raung.

"Banyak juga kan yang mendaki selain kami," ungkapnya.

10 pendaki Gunung Raung asal solo tersebut adalah Hamas Hasan Albawa (22) warga Randusanga Kulon Brebes, Purwadi Syamsul Hidayat (21) warga Banyumas, Shara Dhivka Patma Mutiara Fani (19) warga Madiun, Agus Adiani (30) warga Bapangan Jepara, Erfan Sulistyo (22) warga Grogot Sukoharjo, Rilo Setiyarso (33) warga Kedung Gudel Sukoharjo, Novianto (26) warga Karanganyr, Ujang Muhdianto (26) warga Sukoharjo dan Joko Tri Hartanto (30) warga Sukoharjo.

Untuk mencapai Puncak Sejati yang berada di ketinggian 3344 mdpl, pendaki harus melewati empat pos dengan jalur Desa Wonorejo Desa Kalibaru Wetan sebagai jalur alternatif kedua setelah jalur pendakian Bondowoso.

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas