Dua Tukang Becak Berkelahi, Gara-gara Capresnya Dihina
"Nanti kalau jadi Presiden, tiga hari setelah dilantik Jokowi akan meninggal dunia karena tak kuat memikirkan Indonesia," kata Karimin,
TRIBUNNEWS.COM,PAMEKASAN - Panasnya suhu politik jelang Pilpres, juga berimbas pada masyarakat kelas bawah.
Suto dan Saleh, dua penarik becak di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, terlibat perkelahian karena berdebat soal capres jagoannya masing-masing.
Suto adalah pendukung capres Jokowi-Jusuf Kalla, sementara Saleh adalah pendukung Prabowo-Hatta Rajasa.
Keduanya biasa mangkal di simpang empat Jl. Kemuning, Kelurahan Barurambat Kota, Kecamatan Pamekasan.
Perkelahian itu diawali dengan saling hujat Capres masing-masing.
Saleh mengatakan, Jokowi kalau terpilih tak akan kuat memimpin Indonesia.
Pasalnya, badannya kurus dan mudah sakit-sakitan.
"Nanti kalau jadi Presiden, tiga hari setelah dilantik Jokowi akan meninggal dunia karena tak kuat memikirkan Indonesia," kata Karimin, tukang becak lainnya, menirukan perkataan Saleh, Selasa (3/6/2014).
Mendengar capres jagoannya dihina, Suto menjadi emosi.
Seperti ditirukan Karimin, Suto mengatakan bahwa Jokowi akan kuat memimpin Indonesia karena banyak mantan tentara dan polisi serta kiai yang mendukungnya karena Jusuf Kalla berlatar belakang Nahdlatul Ulama.
Namun, menurut Karimin, Saleh terus memancing emosi Suto. Tukang becak lainnya juga disebutnya turut memanas-manasi percekcokan antara Suto dan Saleh.
Bahkan ada di antara mereka yang menyuruh salah satu dari mereka untuk memukul.
"Kalau capres saya dihina, akan saya hajar yang menghina," kata Karim menirukan tukang becak lainnya.
Karena suasana memanas, Suto memukul kepala Saleh. Namun Saleh tidak melawan.
Agar tidak terjadi perkelahian lebih serius, tukang becak lainnya kemudian melerainya.
Sehabis dilerai, Suto masih emosi dan memaki-maki Saleh. Saleh pun enggan menanggapinya dan pergi berlalu membawa becaknya.
"Sudah beberapa hari dua orang itu sering berdebat soal capresnya masing-masing hingga berujung perkelahian. Padahal sehari-hari mereka berdua mangkal bersama sambil menunggu penumpang," ungkap Karimin.