Dugaan Korupsi DAK Rp 40 Miliar Sekitar 40 Kepala Sekolah Diperiksa
Sebanyak 40 orang kepala sekolah (kepsek) tingkat sekolah dasar di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) diperiksa penyidik Kejaksaa
Editor: Budi Prasetyo
- Laporan Wartawan Pos Kupang, Apson Benu
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU--Sebanyak 40 orang kepala sekolah (kepsek) tingkat sekolah dasar di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) diperiksa penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kefamenanu, Senin (2/6/2014), dalam kasus dugaan korupsi dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) TTU sebesar Rp 47 miliar lebih.
Keterangan dari beberapa kepsek diketahui ada kejanggalan pengelolaan DAK di TTU. Kejanggalan itu antara lain pembangunan dua gedung perpustakaan pada satu sekolah.
Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kefamenanu, Franky M Radja, S.H, kepada wartawan usai memeriksa 40 orang kepsek, Senin (2/6/2014), menjelaskan, hasil pemeriksaan kepsek terungkap ada sejumlah sekolah kelebihan paket pekerjaan.
Ia menyebutkan, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lulu dan SDN Kota Baru. Dua sekolah ini, lanjut Franky, ada kelebihan paket pekerjaan dua bangunan perpustakaan yang dibangun berdampingan. Satu perpustakaan dibangun tahun 2008 dan satunya lagi tahun 2011.
Franky mengatakan, sebelum diperiksa sebagai saksi, 40 orang kepsek tersebut mengangkat sumpah. Pengelolaan DAK yang bermasalah itu tahun anggaran 2008, 2010 dan 2011 dengan total anggaran Rp 47.524.696.099.
Pemeriksaan dimulai pukul 09.00 Wita, dipimpin Franky, didampingi Jaksa Jackson A Pandiangan, S.H, dan beberapa staf pidsus yang ada.
Pemeriksaan dilakukan berkelompok, setiap kelompok limaorang. Setelah mengangkat sumpah, para kepala sekolah mengisi format pertanyaan yang telah disiapkan penyidik.
Franky mengatakan, jumlah kepsek yang akan diperiksa 208 orang, terdiri dari kepala SD dan SMP. Pemeriksan berlangsung Senin (2/6/2014) hingga Senin (9/6/3015).
"Semuanya akan kami periksa. Yang kami telusuri apa saja yang diterima oleh sekolah. Kami siapkan pertanyaan bersifat umum. Kepsek yang diperiksa, baik pejabat lama maupun yang baru. Khusus kepsek yang baru yang ditanyakan adalah apa saja yang disampaikan saat serah terima jabatan dari kepsek lama," jelasnya.
Pemeriksaan puluhan kepsek, demikian Franky, untuk mengetahui apa saja yang mereka terima dari pengelolaan DAK di Dinas PPO TTU dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Misalnya, buku referensi, buku panduan dan paket pekerjaan pengadaan alat pendidikan, alat laboratorium IPA, alat peraga matematika, dan pengadaan sarana penunjang lainnya.
Kepsek SD GMIT Kefamenanu 2, Anselmus Lahade, yang ditanya wartawan mengaku hanya mendapat bantuan buku-buku. "Kami hanya mendapatkan bantuan buku saja. Waktu penyerahan ada pemeriksaan sebelum buku datang dengan serah terima dan pengecekan. Kebetulan di sekolah saya lengkap, saya langsung tanda tangan. Tetapi, saya tidak tahu yang antar buku ini dari mana," ujarnya.
Kepala SDN Oekaen, Faustinus Sasi, S.Pd. menambahkan, pihaknya banyak menerima buku ceritera. "Kami mendapat bantuan buku referensi dan buku lainnya. Tetapi, paling banyak buku ceritera. Mengenai pembangunan kami tidak tahu karena selama proses pembangunan gedung perpustakaan, kami tidak dilibatkan. Kami juga tidak tahu kontraktornya siapa. Kami hanya terima kuncinya saja," papar Sasi.
Franky mengatakan, setelah semua kepsek diperiksa, penyidik akan memeriksa kontraktor pelaksana. Selain itu, lanjutnya, penyidik akan turun langsung memeriksa kontraktor di lokasi. *