Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pangdam Siliwangi Bantah Ada Babinsa Arahkan Warga Pilih Nomor 1

Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi Kolonel Inf Mochamad Affandi mengatakan Pangdam langsung bertolak ke Sumedang pada Minggu pagi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pangdam Siliwangi Bantah Ada Babinsa Arahkan Warga Pilih Nomor 1
Serambi Indonesia/Dede Rosadi
ilustrasi/babinsa 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Terkait adanya kabar oknum Babinsa yang mengajak warga di Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang untuk memilih capres nomor satu Prabowo-Hatta, Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim langsung bertolak ke Sumedang, Minggu (8/6).

Pangdam bertolak disertai sejumlah petinggi Kodam III/Siliwangi lainnya untuk melakukan pemeriksaan lapangan.

Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi Kolonel Inf Mochamad Affandi mengatakan Pangdam langsung bertolak ke Sumedang pada Minggu pagi.

"Bapak Panglima langsung bertolak ke Sumedang didampingi beberapa staf Kodam. Beliau langsung melakukan pengecekan lapangan di sana," kata Affandi saat menggelar jumpa pers di Penerangan Kodam III/Siliwangi, Minggu (8/6/2014) siang.

Dari hasil pengecekan di lapangan, ujar Affandi, tidak ditemukan adanya oknum Babinsa yang melakukan penggiringan itu.

"Pangdam sendiri yang langsung ke lokasi dan hasilnya tidak ada kabar itu, itu tidak benar," katanya.

Affandi menegaskan bahwa TNI akan selalu tegak lurus menjaga netralitas di Pilpres 2014 ini. "Hal ini juga sudah terbukti di Pilleg 9 April lalu," katanya.

Sebelumnya dikabarkan indikasi Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang mengarahkan warga untuk memilih salah satu capres-cawapres muncul di Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang.

Demikian dikatakan Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanuddin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bapilu PDI Perjuangan saat ditemui wartawan di acara Deklarasi Relawan Dulur Jokowi-JK di Sabuga, Sabtu (7/6).

"Temuan tersebut masih ditelaah PDI Perjuangan untuk kemudian nantinya dilaporkan ke Bawaslu," katanya.

Menurut Hasanuddin modus yang dilakukan aparat TNI itu mendatangi setiap rumah warga dan mengarahkan untuk memilih pasangan nomor urut satu. Mereka mendatangi warga tanpa mengenakan seragam TNI.

"Mereka datang dari rumah ke rumah untuk mendata dan mengarahkan ke pasangan nomor urut satu," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas