Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antonius Kaget ATM-nya Dibobol Rp 6,250 Juta

Dugaan pembobolan menggunakan modus fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dilakukan dua kali pada rekening nasabah itu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Antonius Kaget ATM-nya Dibobol Rp 6,250 Juta
(Tribunnews/Hendra Gunawan)
ilustrasi ATM 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Sarifah Sifah

TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA - Oknum pegawai Bank NTT Cabang Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), diduga membobol rekening milik nasabah bernama Antonius Lambey. Dugaan pembobolan menggunakan modus fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dilakukan dua kali pada rekening nasabah itu. Akibatnya, Antonius menderita kerugian Rp 6,250 juta.

Antonius mengatakan hal itu kepada wartawan di Larantuka, Sabtu (7/6/2014). Antonius menjelaskan, dugaan pembobolan rekening miliknya itu sudah disampaikan kepada pimpinan Bank NTT Cabang Larantuka, namun tidak ditindaklanjuti.

Antonius membeberkan kronologi dugaan pembobolan sejumlah uang simpanan di rekeningnya itu bermula pada Senin (28/4/2014), ketika ia mengambil sejumlah uang di Kantor Kas Bank NTT RSUD Larantuka menggunakan buku tabungan.

Pada Rabu (31/4/2014), ia mengecek buku tabungan dan melihat ada penarikan melalui ATM berlokasi di Kantor Bupati Flotim pada 22 Maret 2014 sebesar Rp 5 juta.

"Padahal saya tidak pernah menarik uang melalui ATM pada tanggal 22 Maret. Pada tanggal 31 April 2014, saya ke Kantor Bank NTT Cabang Larantuka meminta klarifikasi dugaan pembobolan uang saya. Namun, pihak bank kembali mengatakan bahwa saya yang mengambil uang saya lewat ATM pada 22 Maret 2014. Waktu itu saya katakan, saya atau istri saya tidak pernah mengambil uang lewat ATM dari Januari-Maret 2014. Saya mengambil pada 28 April 2014 melalui buku tabungan. Selanjutnya, uang Rp 5 juta pihak bank mengatakan saya yang ambil melalui ATM di Kupang dengan kode area ATM 01. Karena itu saya menemui Manajer Operasional, tetapi jawaban sama bahwa saya ambil menggunakan ATM di Kupang," jelas Antonius.

Pegawai negeri pada Dinas Perikanan Kabupaten Flotim ini merasa tidak puas jawaban pihak bank. Karena itu, ia mengajak istrinya untuk sama-sama mengklarifikasi kembali ke pihak Bank NTT Cabang Larantuka dengan memperlihatkan CCTV I ATM yang diduga ada pembobolan. Namun Manajer Operasional menyampaikan kalau hendak melihat CCTV harus menunggu paling lama 14 hari.

Berita Rekomendasi

Antonius melanjutkan saat itu juga Manajer Operasional mengatakan, mudah-mudahan di ATM tersebut ada CCTV-nya, karena menurutnya banyak ATM di Larantuka tidak ada kameranya.

"Atas jawaban itu saya merasa sangat dirugikan karena sebagai bank daerah harus mengedepankan pendekatan pelayanan, perlindungan hak nasabah menjadi prioritas utama dari fungsi bank. Karena itu, saya buat kronologinya dan saya serahkan kepada pimpinan Bank NTT. Ini saya lakukan agar kejadian yang saya alami tidak kena pada nasabah lain," kata Antonius.

Penjabat Sementara (Pjs) Direktur Bank NTT Cabang Larantuka, Sendi Pareira, dikonfirmasi wartawan, Jumat (6/6/2014) di kantornya mengaku baru mendengar dan mendapatkan informasi terkait adanya dugaan pembobolan saldo rekening nasabah atas nama Antonius Lambey, melalui ATM. Ia berjanji mengecek masalah tersebut.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas