Panwaslu Temukan Tiga Edisi Tabloid Obor Rakyat
"Masing-masing edisi dikirim sebanyak 10 eksemplar lewat Pos," jelasnya.
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Setelah menemukan peredaran tabloid Obor Rakyat edisi pertama, Panwaslu Kabupaten Kediri kembali menemukan tabloid Obor Rakyat mulai edisi pertama, kedua dan ketiga.
Tabloid ini diedarkan ke Ponpes Rizatul Sholihin di Desa Kunjang Lor, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Senin (16/6/2014).
Sama seperti pengiriman tabloid Obor Rakyat yang ditemukan di Ponpes Asyafi'iyah di Desa Kalirong, Kecamatan Tarokan. Tabloit Obor Rakyat yang ditemukan di Ponpes Rizatul Sholihin juga dikirim via Pos tanpa nama dan alamat pengirimnya.
Ketua Panwaslu Kabupaten Kediri Muji Harjito menyebutkan, tabloid Obor Rakyat yang ditemukan di Ponpes Rizatul Sholihin mulai edisi pertama, kedua dan ketiga.
"Masing-masing edisi dikirim sebanyak 10 eksemplar lewat Pos," jelasnya.
Pengiriman tabloid lewat pos ini tidak disertai nama dan alamat pengirimnya. Namun alamat tujuan jelas di Ponpes Rizatul Sholihin.
Pihak panwas hanya menemukan satu barang bukti tabloid Obor Rakyat untuk setiap edisinya yang masih tersisa. Selebihnya tabloit itu sudah dipakai untuk pembungkus makanan.
"Dari penjelasan yang kami peroleh, setelah dibaca ternyata banyak yang tidak sesuai ketentuan, tabloid itu hanya dipakai pembungkus makanan," jelasnya.
Sebelumnya Panwaslu Kabupaten Kediri menemukan kiriman tabloid Obor Rakyat untuk edisi pertama yang dikirim ke Ponpes Asyafi'iyah di Desa Kalirong, Kecamatan Tarokan.
Dari 25 eksemplar yang dikirimkan masih tersisa 7 eksemplar, sisanya telah dibakar setelah mengetahui isinya banyak mendiskreditkan salah satu capres.
Menyusul temuan tabloid yang isinya mendeskreditkan salah satu capres, Panwaslu Kabupaten Kediri bakal membahas hasil temuan itu bersama tim penegakan hukum terpadu (Gakkumdu) dari kepolisian dan kejaksaan.
"Gakkumdu akan membahas temuan tabloit ini," jelasnya.
Panwaslu akan menelusuri peredaran tabloid Obor Rakyat dengan meminta keterangan pihak-pihak yang terkait. Diduga kiriman tabloit serupa juga dilakukan ke sejumlah pondok pesantren lainnya di Kabupaten Kediri.