FPL : Yang Ambil Kompensasi itu Bukan PSK
"Mereka bukan PSK tapi dijadikan PSK. Atau mantan PSK dan mantan mucikari, yang mengambil kompensasi tersebut," kata Saputra alias Pokemon, kordinator
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Lokalisasi Dolly dan Jarak kembali beraktivitas.
Malam ini, wisma-wisma kembali beroperasi seperti biasa setelah sehari kemarin libur.
Front pekerja lokalisasi (FPL) bersama sejumlah PSK dan para pekerja di Dolly dan Jarak menilai bahwa orang-orang yang mengambil uang kompensasi dari pemerintah bukanlah PSK atau mucikari Dolly dan Jarak.
"Mereka bukan PSK tapi dijadikan PSK. Atau mantan PSK dan mantan mucikari, yang mengambil kompensasi tersebut," kata Saputra alias Pokemon, kordinator FPL di sela pawai bersama puluhan PSK dan pekerja lokalisasi, Kamis (19/6/2014) sore.
Pihaknya menyatakan bahwa deklarasi pemerintah di Islamic Center sudah benar.
Diartikan oleh warga Dolly dan Jarak, deklarasi itu untuk menutup Islamic Center, bukan lokalisasi.
"Dan Dolly-Jarak tetap beroperasi selamanya. Tidak ada penutupan," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, masyrakata Dolly juga juga mengritik koramil yang dijadikan tempat pembagian kompensasi.
"Koramil itu kan tugasnya pengamanan negara. Lha pembagian seperti ini kalau tidak berani di kelurahan atau kecamatan, mestinya di Pemkot. Jangan di koramil yang merupakan tempat keamanan negara," imbuhnya.