Harga Sembako di Banyuwangi Mulai Naik
Gula dari Rp11.000 menjadi Rp12.500 Sedangkan telur ayam, dari Rp14.000 per kilogram menjadi Rp18.000.
TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI- Jelang puasa, harga sembilan barang kebutuhan pokok atau sembako di Banyuwangi mulai merangkak naik.
Di pasar induk Banyuwangi, kenaikan harga barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, telur ayam, dan bawang merah serta bawang putih mulai naik sejak beberapa hari terakhir.
Minyak goreng curah misalnya. Harga satu liternya mencapai Rp12.000 atau naik Rp2000 dari harga sebelumnya.
Gula dari Rp11.000 menjadi Rp12.500 Sedangkan telur ayam, dari Rp14.000 per kilogram menjadi Rp18.000.
Adapun bawang merah mencapai Rp 24.000 per kilogram atau naik Rp 2.000 dibandingkan sepekan lalu.
Bawang putih juga naik Rp 2.000 menjadi Rp 16.000 per kilogramnya.
Beberapa pedagang mengatakan, kenaikan harga memang selalu terjadi jelang puasa, saat puasa dan setelah lebaran.
"Jelang puasa harga memang naik dari distributornya, mulai minyak goreng, gula pasir, beras hingga bawang merah dan bawang putih," kara Ruhani, seorang pedagang sembako di Pasar Banyuwangi, Senin (23/6/2014).
"Kenaikan harga akan terus hingga lebaran nanti," timpal Sunardi, pedagang sembako lainnya.
Sementara itu, permintaan elpiji ukuran 3 kilogram juga mulai naik.
Beberapa pengecer elpiji yang ditemui mengatakan, permintaan tabung elpiji 3 kg biasanya melonjak selama puasa dan akan terus berlanjut hingga Lebaran berakhir.
"Biasanya, sehari empat sampai lima tabung tapi sekarang bisa tujuh sampai sepuluh," kata Rudiyat, penjual elpiji di lingkungan Temenggungan.
"Kalau mendekati lebaran, stok bahkan sering habis," sambung Kelvin, pemilik toko kelontong di lingkungan Tukang Kayu.
Meningkatnya permintaan elpiji 3 kilogram membuat pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan menambah kuota agar tidak terjadi kelangkaan.
Hari Cahya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengatakan permintaan elpiji tahun ini diprediksi mencapai 15 persen, sama seperti tahun lalu.
Hari menjelaskan, pada hari biasa permintaan elpiji ukuran 3 kilogram mencapai 68.000 tabung per hari.
Menghindari kelangkaan, pemerintah akan meminta tambahan pasokan elpiji 3 kg.
Selain itu, pemkab meminta agar pengecer dan agen tidak menjual elpiji ukuran tabung 3 kg kepada industri besar atau menengah seperti hotel dan restoran .
"Pemkab juga akan mengawasi distribusi elpiji, jangan sampai salah sasaran," kata Hari.
Terkait harga-harga bahan pokok kebutuhan sehari-hari, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, akan membentuk tim khusus guna memantau harga dan distribusi barang.
Hal itu dilakukan agar jalur distribusi kebutuhan sehari-hari tidak macet dan memperkecil kemungkinan adanya penimbunan barang.
"Selain itu akan dilakukan operasi pasar," ucap Hari.