Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polres Pidie Tangkap Empat Mobil Pengangkut Logistik Pilpres

Personel Polres Pidie menangkap empat mobil jenis minibus L-300 dari Banda Aceh yang sedang mengangkut logistik surat suara Pemilu Presiden.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polres Pidie Tangkap Empat Mobil Pengangkut Logistik Pilpres
Serambi Indonesia/Muhammad Nazar
Kasat Lantas Polres Pidie, AKP Andri Permana AMd Ik, memeriksa empat mini bus L-300 yang mengangkut logistik surat suara Pemilu Presiden (Pilpres) di mapolres setempat, Selasa (24/6/2014). Keempat mobil tersebut ditangkap polisi dalam razia di jalan nasional karena tidak ada petugas pengamanan saat mengangkut logistik milik Pidie Jaya dan Aceh Tamiang. 

TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Personel Polres Pidie menangkap empat mobil jenis minibus L-300 dari Banda Aceh yang sedang mengangkut logistik surat suara Pemilu Presiden (Pilpres) di jalan nasional, tepatnya di Gampong Pulo Pisang Kecamatan Pidie, Senin (23/6/2014) malam, dalam operasi Mantap Brata 2014.

Penangkapan keempat mobil berisi surat suara pilpres jatah Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) dan Aceh Tamiang itu, lantaran tak adanya pengawalan dari petugas keamanan. Setelah dilakukan pemeriksaan, keempat L-300 tersebut dilepas kembali oleh Polres Pidie, Selasa (24/6/2014) pukul 09.00 WIB. Tapi setelah dilakukan pengawalan oleh polisi Pidie menuju Pidie Jaya dan Aceh Tamiang.

Kapolres Pidie, AKBP Sunarya SIK, melalui Kabag Ops Kompol H Nazaruddin MM, kepada Serambi (Tribunnews.com Network), Selasa (25/6/2014) mengatakan, keempat L-300 itu ditangkap dalam razia yang dilakukan polisi dibantu TNI di jalan nasional, dekat Kantor PDAM Sigli.

Keempat minibus tersebut bergerak dari Banda Aceh secara beriringan tanpa penumpang. Tiga minibus dan satu pikap ditutup bagian belakangnya. Polisi sempat curiga karena di dalam L-300 berisi kotak yang disegel.

"Saat kami geledah ternyata di dalam kotak itu berisi kertas surat suara pilpres yang hendak diantar ke Pidie Jaya dan Aceh Tamiang," kata Nazaruddin.

Menurut Nazaruddin, polisi langsung menahan L-300 dan keempat sopirnya. Alasan polisi, pengangkutannya tidak dikawal petugas keamanan. Padahal, surat suara pilpres itu merupakan dokumen negara yang harus dijaga aparat, demi menghindari gangguan keamanan terhadapnya, termasuk kemungkinan kecurangan.

"Setelah kami periksa sopir dan 14 kotak suara itu masih utuh. Akhirnya mobil itu kami lepas menuju Pidie Jaya dan Aceh Tamiang. Tapi kita juga mengawal keempat L-300 itu sampai ke Aceh Tamiang. Sopir menyebutkan, pengawalan polisi ditiadakan karena terbentur dana," kata Nazaruddin.

Berita Rekomendasi

Keempat L-300 yang ditangkap polisi itu masing-masing BL 1962 AN yang disopiri M Nur Hasan (33), warga Gampong Blang Raya Cot Girek Kandang, Muara Dua, Lhoksumawe. Selain itu, minibus BL 1397 AB yang disopiri Marzuki (55), warga Gampong Blang Mee Barat Jeunieb, Bireuen. Kemudian, L-300 BK 8278 CR sopir Wahyudi (30) warga Gampong Lancok Kuala, Bireuen, dan pikup BL 1527 AN yang disopiri Surya Darma Afrizal (32), warga Pante Labu, Aceh Timur.

"Dalam Operasi Mantap Brata yang melibatkan polisi dan TNI dari Kodim 0102/Pidie ini berhasil diamankan pisau dan senapan angin dari penumpang L-300 lainnya," kata Nazaruddin.

Hingga tadi malam Serambi belum mendapatkan konfirmasi dari Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh mengapa keempat L-300 yang mengangkut surat suara itu dibiarkan berangkat dari Banda Aceh tanpa pengawalan polisi. (naz)

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas