TNI AL Selidiki Perampokan Nelayan Bintan oleh Polisi Malaysia
nsiden "perampokan" isi kapal nelayan asal Kawal Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) oleh awak kapal Marine Malaysia kini tengah diselidiki
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Insiden "perampokan" isi kapal nelayan asal Kawal Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) oleh awak kapal Marine Malaysia kini tengah diselidiki Gugus Keamanan Laut Armada Barat (Guskamlamabar) Kepri.
Komandan Guskamlamabar (Danguskamlabar) Kepri, Laksamana Pertama TNI Harjo Susmoro mengatakan kasus tersebut mesti ditangani secara hati-hati.
"Saat ini kasus itu sedang kita selidiki. Setelah data terkumpul, kita pasti akan meminta bantuan perwakilan kita di Malaysia untuk konfirmasi kebenaran kasus tersebut," ungkap Harjo ketika dimintai tanggapan, Kamis (26/6) sore.
Harjo menjelaskan, saat ini proses penyelidikan tersebut terarah kepada titik koordinat terjadinya insiden tersebut. Menurut Harjo, banyak nelayan Indonesia secara tradisional mencari ikan di wilayah tersebut sejak dahulu. Karena itu, mereka menganggap daerah tersebut masuk dalam wilayah Indonesia.
Namun, apabila setelah diselidiki akhirnya diketahui bahwa titik koordinat terjadinya insiden tersebut masuk dalam wilayah Indonesia, maka penyelidikan akan beralih kepada siapa pelaku yang melakukan penjarahan.
Harjo berpendapat, bisa saja ada oknum tertentu yang memanfaatkan kerenggangan hubungan Indonesia - Malaysia dengan menyamarkan diri sebagai sebagai anggota Marine Malaysia dan menjarah nelayan-nelayan Indonesia.
"Karena itu TNI AL akan bekerja sangat hati-hati dalam menyelesaikan kasus ini. Karena bisa jadi ada oknum tertentu yang mau memperkeruh hubungan negara kita dengan Malaysia. Tapi toh, kalau dalam penyelidikan, terbukti nelayan kita dijarah, maka kita akan tingkat kasus ini pada diplomasi antarnegara," tandas Danguskamlamabar Kepri tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.