Tekan Harga , Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar Selama 27 Hari
“Untuk kebutuhan operasi pasar ini, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk subsidi distribusi atau ongkos angkut dari produsen ke
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA – Pemprov Jatim mulai menggelar operasi pasar untuk sejumlah kebutuhan pokok, Senin (30/6/2014) hari ini.
Operasi pasar akan berlangsung hingga 26 Juli 2014 atau H-2 menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Budi Setiawan mengatakan, ada empat jenis sembako yang dijual dalam operasi pasar yang dilaksanakan secara serentak di pasar tradisional yang ada di 38 kabupaten/kota.
Yakni, beras premium, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu segitiga biru.
Khusus di Surabaya, operasi pasar digelar di empat pasar, yaitu Pasar Wonokromo, Pasar Tambakrejo, Pasar Soponyono Baru Rungkut, dan Pasar Pucang.
Sementara di setiap kabupaten/kota hanya disiapkan satu sampai dua titik di setiap pasar tradisional.
“Selama operasi pasar, empat komoditas tersebut dijual dengan harga pabrik. Harga itu didapat, karena Pemprov memberikan bantuan biaya angkut,” ujarnya, Senin (30/6/2014).
Untuk beras premium, masyarakat dapat membeli dengan harga Rp 7.500/kg, lalu minyak goreng kemasan botol dijual Rp 8.750/900 ml, gula pasir kemasan dijual Rp 8.500/kg dan tepung terigu segitiga biru kemasan Rp 6.800/kg.
Harga tersebut lebih murah dari harga di pasaran, dimana beras dijual Rp 7.750, gula pasir Rp 9.250/kg, tepung terigu Rp 7.300/kg, dan harga minyak goreng kemasan botol non subsidi Rp 10.750/900 ml.
“Murahnya harga tersebut, karena kita memberikan bantuan ongkos angkut. Untuk beras, subsidi biaya angkutnya Rp 250/kg, gula pasir Rp 750/kg, tepung terigu Rp 500/kg, dan minyak goreng kemasan botol disubsidi Rp 2.000/900 ml,” jelas Budi.
Meski harganya cukup murah, masyarakat tidak boleh memborong terlalu banyak. Panitia membatasi setiap pembeli selama operasi pasar 2-5 kg untuk beras, gula pasir dan tepung terigu masing-masing 2 kg, dan minyak goreng dua botol kemasan 900 ml atau kemasan botol 1 liter.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, panitia, kata Budi yang juga mantan Kepala Biro Perekonomian Jatim ini, di setiap pasar setiap harinya menyediakan beras, gula pasir dan tepung terigu masing-masing 750 kg.
Sementara minyak goreng disiapkan 750 botol kemasan 900 ml.
“Untuk kebutuhan operasi pasar ini, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk subsidi distribusi atau ongkos angkut dari produsen ke konsumen,” tegas Budi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.