Dendam, Tetangga Sendiri Dibunuh
"Selain tersangka, pisau penghabisan sepanjang 55 centimeter yang dipakai untuk menghabisi korban juga diamankan sebagai barang bukti," kata
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Peristiwa pembunuhan sadis di Jl Bogowonto, Sidonipah, Surabaya akhirnya terungkap.
Pelaku pembunuhan itu berhasil ditangkap oleh petugas Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Sabtu (5/6/2014).
Yakni Syamsul (51), warga Sidonipah yang ditangkap di tempat persembunyiannya di Bangkalan, Madura.
Dia kabur dan bersembunyi di sana usai menghabisi nyawa tetangganya, Muarif, juga tinggal di Sidonipah pada 2 Juli lalu.
"Selain tersangka, pisau penghabisan sepanjang 55 centimeter yang dipakai untuk menghabisi korban juga diamankan sebagai barang bukti," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono.
Dari Madura, tersangka langsung digelandang ke Surabaya.
Dan saat ini, dia masih menjalani serangkaian pemeriksaan di Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku tega menghabisi korban karena dendam dan jengkel terhadap ulah korban.
"Dia sering mengintimidasi dan sering berbuat onar," jawab Syamsul di sela menjalani pemeriksaan.
Diceritakan, sejak lama Muarif sering mengancam dan menantang Syamsul untuk carok, berkelahi dengan celurit satu lawan satu.
Kemudian, dendam Syamsul semakin menjadi setelah peristiwa sekitar bulan April 2014. Saat itu Muarif menuduh Syamsul telah menyelingkuhi istrinya.
Lalu, Muarif juga pernah ke rumahnya dan membacok kepala Syamsul menggunakan celurit. Untungnya, Syamsul masih bisa diselamatkan.
Setelah membacok, Muarif melarikan diri. Sedangkan Syamsul yang sudah mulai sembuh masih menyimpan dendam yang dalam.
Sampai pada Rabu (2/6), Syamsul melihat Muarif pulang ke rumahnya usai melarikan diri.
Tanpa pikir panjang, Syamsul langsung mengambil celurit di rumahnya dan berusaha menghadang Muarif di jalan Bolodewo, depan rumah nomor 11 di Sidonipah.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Muarif melintas di sana berjalan kaki.
Tanpa basa-basi, Syamsul langsung menyerangnya. Muarif tersungkur setelah dibacok mengenai leher belakang, wajah, tangan dan beberapa bagian tubuhnya.
Dia sempat ditolong dan dibawa ke rumah sakit oleh warga, tapi nyawanya tak tertolong.
Usai menghabisi korban, Syamsul kabur ke Bangkalan. Tapi persembunyiannya terendus polisi. Baru beberapa hari, dia ditangkap oleh petugas Resmob pimpinan AKP Agung Pribadi.