Tengah Malam Menjelang Nikah Dikeroyok Orang Mabuk, Calon Pengantin Terpaksa Batal Nikah
Keluarga kedua mempelai, terutama calon pengantin laki-laki, mengalami luka berat di sekujur tubuhnya.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Pos Kupang, Apson Benu
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU--Sepasang calon pengantin, Agustinus Valens Ambanu (22) dan Fatima Naimnule (22) di Kampung Obe, Desa Fafinesu A, Kecamatan Insana Fafinesu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dikeroyok secara membabi buta oleh sekelompok pemuda mabuk, Kamis (10/7/2014) malam.
Keluarga kedua mempelai, terutama calon pengantin laki-laki, mengalami luka berat di sekujur tubuhnya.
Agustinus dan Fatima pun batal menikah pada Jumat (11/7/2014). Pasalnya, pengantin perempuan bersama orangtua dan keluarga besarnya masih diperiksa di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) TTU.
Sementara pelaku penganiayaan melarikan diri dan masih dalam pengejaran polisi.
Keluarga pengantin laki-laki, Frans Amatnua, mengaku kecewa dan rugi karena persiapan pernikahan kedua pasangan sudah dipersiapkan sejak tahun lalu.
"Kami sudah persiapkan jauh-jauh hari menghadapi hari H ini. Tadi malam (Kamis, 10/7/2014) baru selesai upacara adat. Dan, akan diikuti pemberkatan nikah hari Jumat (11/7/2014) pagi di Paroki Maubesi, Kecamatan Insana Fafinesu," tutur Amatnua, kepada wartawan di rumah pengantin perempuan.
Amatnua mengatakan, mereka diserang secara membabi buta saat sedang bersantai.
"Seusai upacara adat, kami sementara duduk-duduk di rumah calon pengantin perempuan. Tidak ada masalah dengan urusan adat. Tiba-tiba sekitar pukul 23.00 Wita ada serangan mendadak dari sekelompok pemuda mabuk. Kami diserang tanpa ampun. Orangtua kandung dari calon pengantin laki-laki, Hendrikus Abatan Ambanu, dianiaya, sementara orangtua calon pengantin perempuan dilempari batu bertubi-tubi oleh pelaku tak dikenal. Spontan semua keluarga lari berhamburan meninggalkan tempat acara dan pulang ke rumah masing- masing," jelas Amatnua.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polres TTU, Iptu Sefnat Tefa, yang dikonfirmasi Pos Kupang, membenarkan kejadian itu.
Tefa menjelaskan, saat menerima laporan pengeroyokan itu anggotanya langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan saksi serta korban.
"Serangan malam itu langsung dilaporkan warga kepada Polres TTU. Kami turun ke TKP pukul 24.00 Wita dan membawa korban serta para saksi untuk diambil keterangan. Pelaku penyerangan berhasil melarikan diri dan kini masih dalam pencarian pihak kepolisian," kata Tefa.
Pastor Paroki Maubesi, Kecamatan Insana Fafinesu, Romo Servas Naben, Pr, yang hendak dikonfirmasi Pos Kupang pun tidak berhasil karena sementara memimpin misa pemberkatan 13 pasangan pengantin lainnya.
Pada Jumat kemarin, ada 14 pasang pengantin yang diberkati, namun hanya 13 pasang yang hadir, karena pasangan Agustinus dan Fatima batal menyusul kasus pengeroyokan. *