Perbaikan Jalan Sekayu-Banyuasin Dikebut Sebelum Lebaran
jalinteng yang menghubungkan Sekayu-Lubuklinggau tepatnya di sepanjang wilayah Kecamatan Sanga Desa - perbatasan Kabupaten Musirawas, rusak parah
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SEKAYU - Puluhan kilometer Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) yang menghubungkan Sekayu-Lubuklinggau tepatnya di sepanjang wilayah Kecamatan Sanga Desa hingga ke tugu perbatasan Kabupaten Musirawas, rusak parah. Berbeda dengan Jalinteng Banyuasin-Sekayu yang dikebut untuk diperbaiki mendekati Idul Fitri mendatang.
Pantauan Sripoku.com, Kamis (17/7/2014), memasuki Kecamatan Sanga Desa mulai dari Desa Ngulak I hingga Desa Air Balau, yang merupakan desa terakhir dekat tugu perbatasan kabupaten mengalami rusak.
Dibeberapa titik kondisi jalan banyak terdapat lubang-lubang cukup besar, dan sebagian lagi ditimbun dengan batu serta tanah sehingga apabila kendaraan roda empat melintas debu langsung berterbangan, dan juga harus ekstra hati-hati.
Untuk arus mudik sendiri saat ini di Jalinteng masih terlihat sepi dan belum ada perubahan dengan hari biasa, namun di Jalan lintas timur, kenaikan jumlah kendaraan mudi mulai terlihat, seperti mobil-mobil travel yang mulai padat di Kecamatan Sungai Lilin.
Salah satu warga sekitar, Rianto (43) mengaku, kerusakan jalan ini sudah lama sekali, anehnya lagi upaya dari pemerintah tidak ada. Sedangkan untuk di Jalinteng Babat Toman dan Jalinteng lewat dari tugu perbatasan menuju Kabupaten Musi Rawas, jalannya bagus tidak ada yang rusak.
“Saya heran sekali, kenapa dari tahun-ketahun tidak ada perbaikan di sepanjang jalan Kecamatan Sanga Desa ini, seperti di Ngulak I hingga Desa Air Balau, lihat saja sendiri jalannya berdebu dan banyak lubang,” keluhnya sembari menunjukkan jalan rusak didepan kediamannya.
Sementara itu salah satu sopir travel, Ivan (32) warga Lubuklinggau mengatakan, dirinya kesulitan untuk melintasin apabila sudah masuk di Kecamatan Sanga Desa, apalagi kondisi jalan tersebut banyak lubang dan ditimbun seenaknya saja sehingga jalannya tidak rata. Selain itu akibat jalan rusak, ada beberapa warga yang melakukan pungutan seolah-olah mengatur lalulintas.
“Apabila sudah masuk kecamatan Sanga Desa pasti harus esktra hati-hati dan juga sebagai sopir travel merasa dirugikan oleh waktu, yang biasanya melintasi hanya kurang dari 1 jam ini, jutsru bias lebih dari 1 jam lamanya,” ungkapnya.
Anehnya lagi, sambungnya, jalan yang ada di Sanga Desa tepatnya Muba ini dari tahun ke tahun tidak diperbaiki, sedangkan Jalinteng yang berada di Kecamatan Lais langsung diperbaiki.
Sebelumnya, Kepala Dinas PU Bina Marga Ir H Suhaimi mengatakan, banyaknya jalan rusak di Muba merupakan bukan tanggung jawab satu pihak saja, semua berkewajiban menjaga dan melakukan perawatan.
Menurutnya, rusaknya jalan tersebut disebabkan banyak faktor, tetapi yang paling berpengaruh adalan tonase jalan. Jalan di Muba rata-rata bertonase rendah dan tidak di buat untuk kendaraan-kendaraan besar, tetapi setiap hari kendaraan besar yang memiliki bobot berat selalu lewat, hal inilah yang menyebabkan jalan rusak.
“Jika Dishub maupun Sat lantas dapat melarang kendaraan yang memiliki bobot berat melintas, permasalahan Jalan akan cepat teratasi,” tukasnya.