Petani Kaltim Diminta Tanam Komoditi Tahan Kemarau dan Bangun Cadangan Padi
Ancaman kekeringan yang disebabkan El Nino bakal memengaruhi produksi para petani termasuk di Kaltim.
Editor: Sugiyarto
Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA- Ancaman kekeringan yang disebabkan El Nino bakal memengaruhi produksi para petani termasuk di Kaltim.
Untuk mengantisipasi kelangkaan pangan, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertangan) meminta para petani menanam komoditi yang tahan terhadap kondisi kemarau panjang seperti kedelai, singkong, dan jagung.
Hal ini diungkapkan Kepala Dispertangan, Ibrahim, Kamis (17/7/2014). Ibrahim juga sudah mengantisipasi kelangkaan pangan dengan membuat cadangan padi. "Kita minta tanam komoditi yang tahan dengan musim kering. Kemudian kita juga buat cadangan padi," ujarnya.
Ibrahim memaparkan, antisipasi penurunan produksi yang diikuti kelangkaan pangan ini telah dibahas bersama DPRD Kaltim. "Kita sudah rapat bersama DPRD terkait upaya antisipasi El Nino ini, khususnya dari sisi pertanian," sebutnya.
Kebutuhan pangan di Kaltim diakui Ibrahim terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sementara itu, produksi pertanian di Kaltim hanya mampu memenuhi 84 persen dari kebutuhan Kaltim sendiri. Sisanya, Kaltim harus mendatangkan hasil-hasil pertanian dari daerah lain.
"Total kebutuhan beras kita mencapai 580 ribu ton pertahun. Ada defisit sekitar 16 persen atau 120 ribu ton. Kita harus mendatangkan beras dari luar daerah termasuk Sulawesi," ungkapnya.
Optimalisasi lahan yang belum tergarap menjadi salah satu opsi menutupi defisit tersebut. "Ada lahan yang belum tersentuh. Misalnya di PPU ada 15 ribu hektare yang tahun ini mulai dimanfaatkan. Lahan-lahan tidur inilah yang harus dioptimalkan untuk pertanian," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.