Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Upacara Panggil Arwah, Ayah Korban Tak Bisa ke Malaysia Jalani Tes DNA

Sejauh ini pihak keluarga masih belum mendapatkan informasi terkait pemulangan jenasah Wajan Sujana, korban jatuhnya pesawat MH 17 Malaysia Airlines.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Gelar Upacara Panggil Arwah, Ayah Korban Tak Bisa ke Malaysia Jalani Tes DNA
Tribun Bali/Lugas Wicaksono
Beberapa kerabat sedang menjalani upacara Nebus, memanggil arwah korban di kediaman Kinastra Dusun Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. 

Laporan wartawan Tribun Bali/Lugas Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Sejauh ini pihak keluarga masih belum mendapatkan informasi terkait pemulangan jenasah Wajan Sujana, korban jatuhnya pesawat MH 17 Malaysia Airlines.

Ketut Kinastra, ayah Sujana mengatakan, dirinya justru diminta ke Malaysia untuk menjalani tes DNA. Namun, Kinastra tidak bisa pergi karena harus menjalani serangkaian upacara Nebus, pemanggilan arwah.

Kinastra masih berharap jenasah anaknya bisa segera dipulangkan meski dengan kondisi tidak utuh lagi. Ia berharap pihak pemerintah, khususnya dari Kemenlu dapat membantu pemulangan korban.

Sebab, ia mengaku secara ekonomi tidak mampu mengurusi segala keperluan pemulangan anaknya. Kinastra hanya bekerja sebagai petani garam dengan penghasilan rata-rata Rp 40 ribu per hari, sedangkan istrinya, Wayan Sukri sehari-hari bekerja sebagai pedagang sayur keliling dengan penghasilan Rp 20 ribu per hari.

"Saya ini hanya orang kampung yang tidak mengerti apa-apa. Biaya untuk pemulangan saya sama sekali juga tidak punya. Semoga Kemenlu bisa bantu. Informasinya senin Kemenlu mau ke sini," kata Kinastra.

"Saya berharap anak saya bisa segera dipulangkan. Meski sudah rapuh, abunya saja tidak apa-apa. Biar bisa diaben di sini," tambahnya.

Ayah Sujana ini menambahkan, jika anaknya itu sebelum berangkat ke Belgia sempat mengutarakan keinginannya untuk segera menikah. Namun, ia tidak tahu dengan siapa anaknya itu akan menikah.

"Ia sempat bilang ingin segera menikah. Tetapi saya tidak tahu dengan siapa. Pacarnya saja saya tidak tahu. Terus saya bilang, cepat-cepat menikah tidak apa-apa. Apalagi kamu sudah 25 tahun. Bapakmu ini juga ingin segera menggendong cucu. Tapi masih belum pasti kapannya. Dia cuma bilang ingin segera menikah," ucapnya.

Sementara itu, Ketut Suarsana (25) teman dekat korban semasa kuliah di D3 Perhotelan Universitas Pendidikan Ganesha (Undhiksa) sekaligus temannnya dari Gerokgak mengatakan jika Sujana merupakan pria yang mudah bergaul. Namun, tertutup jika berbicara soal asmaranya. Saat ini diduga Sujana masih belum memiliki kekasih.

Suarsana merupakan merupakan teman baik Sujana. Sewaktu kuliah di Undhiksa, mereka sempat tinggal di satu rumah kos yang sama di gang Mangg Jalan Srikandi, Sambangan, Singaraja.

Suarsana mengaku, selama kuliah di Undhiksa ia dan Sujana berasal dari keluarga tidak mampu. Kemudian Mr. Ben berniat baik membiayai kuliah mereka berdua dan kebutuhan keluarganya.

"Dia itu cepat akrab sama orang. Temannya banyak. Tapi kalau soal asmara dia tertutup. Saya tidak tahu siapa pacarnya dia sekarang. Tapi kayaknya sekarang tidak punya pacar. Sempat dulu pacaran sekali sama kakak kelasnya namanya Ayu tapi sekarang sudah putus. Kalau Veyna saya tidak tahu," kata Suarsana.

"Kita berdua sebenarnya dari keluarga tidak mampu. Tapi syukur ada sponsor yang membiayai kami kuliah. Ya itu Mr. Ben, dia orangnya baik suka membantu kami," tambahnya.

Sekretaris Jurusan D3 Perhotelan Undhiksa, Agung Yudha Martin menambahkan, selama menjadi mahasiswa, prestasi akademis Sujana tidak begitu menonjol.

Namun, Yudha kagum dengan keuletan Sujana dalam berwirausaha. Mahasiswanya itu juga beberpa kali menerima beasiswa, khususnya beasiswa dibidang kewirausahaan.

"Kebetulan saya juga mengajar dia bahasa Inggris, hanya sedikit dipoles saja sudah bagus. Karena dia sering bergaul dengan bule, kemampuang bahasa inggrisnya dia perkembangannya pesat," kata Yudha.

"Dia itu anak yang polos dan ulet. Dia suka berwirausaha. Terakhir dia dapat beasiswa kewirausahaan kebetulan saya jadi dosen pembimbingnya. Dia buat spa. Pelanggannya banyak," tambahnya.

Veyna, perempuan yang dikabarkan dekat sama Sujana beberapa kali dihubungi melalui telepon tidak ada jawaban. (gas)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas