TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Angka partisipasi warga Jombang, Jawa Timur dalam Pilpres 9 Juli 2014 mengalami peningkatan jika dibanding pilpres 2009.

Untuk pilpres kali ini partisipasi pemilih mencapai 72,91 persen, sedangkan tahun 2009 hanya 70 persen lebih.

"Alhamdulillah  ada peningkatan meskipun hanya 2 persen lebih jika dibanding pilpres 2009,," kata M Fatoni, Divisi Sosialisasi KPU Jombang, Sabtu (19/7/2014).

Fatoni menjelaskan, peningkatan partisipasi itu tidak lepas dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan KPU Jombang.

Antara lain melakukan sosialisasi mulai dari masyarakat perkotaan hingga warga yang ada di pelosok.

Selain itu, juga membuat TPS (Tempat Pemungutan Suara) khusus di LP (Lembaga Pemasyarakatan). Sejumlah pondok pesantren juga disasar untuk sosialisasi.

Hasilnya, dari 2.383 TPS yang tersebar di 306 desa/kelurahan, semuanya tak ada yang sepi pemilih saat pencoblosan.

Rianciannya, dari 991.770 DPT (Daftar Pemilih Tetap), sebanyak 723.179 pemilih hadir menyalurkan hak politiknya di bilik suara.

Berdasar rekapitulasi KPU Jombang, pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan 303.115 suara atau setara 42,44 persen.

Sedangkan nomor 2, Joko Widodo - Jusuf Kalla, unggul dengan memperoleh 411.112 suara atau 57,56 persen.

Dari 21 kecamatan, pasangan yang diusung poros PDIP ini menang di 20 kecamatan.

Sedang Prabowo-Hatta hanya menang di satu kecamatan tersisa, yakni Kecamatan Plandaan.

"Suara sah  714.227, tidak sah 8.952 suara. Sehingga jumlah pemilih yang hadir atau jumlah suara sah dan tidak sah mencapai 723.179. Jika dilihat dari jumlah DPT  991.770 orang, maka partisipasi pemilih mencapai 72,92 persen," pungkas Fatoni.