Mahasiswa Akper Angin Mamiri Sulsel Keluhkan Biaya Tambahan PKL Rp 8 Juta
Mahasiswa Akademi (Akper) tingkat dua Angin Mamiri Sulawesi Selatan memprotes pungutan biaya sebesar Rp 9 juta yang diwajibkan untuk membayar PKL
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Timur Mahyuddin
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Akademi (Akper) tingkat dua Angin Mamiri Sulawesi Selatan memprotes pungutan biaya sebesar Rp 9 juta yang diwajibkan untuk membayar Praktek Kerja Lapangan (PKL) unit kejiwaan di Bandung dan Jawa Tengah selama empat minggu.
Dana yang di bebankan kepada mahasiswa itu diminta secara paksa dan bagi yang tidak membayar maka akan didrop out (DO).
Salah satu mahasiswi dari tingkat dua yang enggan disebutkan namanya karena khawatir akan diteror oleh pihak kampusnya menjelaskan bahwa dirinya dipaksa untuk membayar dana sebesar Rp9 juta dan diancam akan dikeluarkan jika tidak membayar dana yang diminta kampus.
"Orang tua saya juga menolak adanya pembayaran itu dan orang tua saya tidak mampu membayarkannya," kata salah satu mahasiswi Angin Mamiri Sulsel saat bersama sejumlah rekannya yang juga merasa terbebani kepada Tribun, Senin (21/7).
Ia menambahkan, tidak semua mahasiswa Angin Mamiri menyanggupi beban biaya itu karena mahasiswa juga banyak dari kalangan menengah ke bawah. (Yud)