Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sampah Ditukar Beras DIA "Nebeng" Program Bank Sampah Ilham

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Danny Pomanto-Syamsu Rizal (DIA) mulai membahas janji kampanye mereka, program sampah ditukar beras.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Sampah Ditukar Beras DIA
TRIBUNKALTIM/NEVRI
Pencipta energi alternatif, Ketua RT 22 Marno Mukti menjawab pertanyaan wartawan mengenai alat perangkat Bio Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas yang mampu menghasilkan minyak bensin, minyak tanah, solar, dan gas metan yang bisa dimanfaatkan untuk elpiji dengan bahan bakar dari limbah plastik, di Bank Sampah Jalan Lambung Mangkurat, RT 22 Gang 5 Jumat (11/5) Bio BBM dengan proses pembuatan yang ramah lingkungan,tersebut termasuk pelopor energi alternatif yang ramah lingkungan di Kaltim. (TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

Laporan: Ilham / Tribun Timur

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Danny Pomanto-Syamsu Rizal (DIA) mulai membahas janji kampanye mereka, program sampah ditukar beras.

Syamsu Rizal MI mengatakan, program sampah tukar beras harus dilembagakan dan perlu disesuaikan dengan program Bank Sampah rintisan Ilham Arief Sirajuddin (mantan wali kota Makassar) yang telah berdiri di 78 titik Kota Makassar.

"Perlu ditelaah lebih rinci kelembagaan pengelolaan sampah, beberapa alternatif yakni koperasi, BLUD, UPTD, ataukah badan usaha lainnya, agar diketahui kelembagaan mana yang paling sesuai," kata Syamsu Rizal saat pertemuan dengan Ketua Yayasan Peduli Negeri Saharuddin Ridwan di Kantor Balaikota Makassar, Selasa (22/7/2014).

Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Kebersihan Kota Makassar Iskandar juga hadir dalam pertemuan ini. Deng Ical sapaan Syamsu Rizal meminta Iskandar untuk menelaah lebih rinci terkait rencana pelembagaan program sampah tukar beras.

"Kita berharap bagaimana program ini dijalankan tidak dengan orientasi bisnis. Jika berdasarkan perda pengelolaan persampahan kota Makassar Nomor 4 Tahun 2011, Pasal 21 ayat 2, dikatakan pemerintah dapat membentuk BLUD persampahan setingkat unit kerja pada SKPD untuk mengelolah sampah. Selain pada bentuk kelembagaan, kita juga mau agar dipikirkan pengelolaan hasil sampingan, format pemberdayaan, serta penanganan masalah sosial di masyarakat," jelas Ical.

Saharuddin, mengungkapkan, beberapa permasalahan yang ditemui di beberapa bank sampah yang telah ada saat ini yakni terkait lahan dan penjemputan sampah.

Berita Rekomendasi

"Untuk menyelesaikan permasalahan ini perlu dibentuk bank sampah pusat, yang rencananya akan dilokasikan di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang saat ini terdapat di enam titik di Kota Makassar," katanya.

Dengan adanya bank sampah pusat, lanjut Saharuddin, permasalahan lahan yang ditemui di unit-unit bank sampah dapat terselesaikan, selain penampungan.

"Bank sampah pusat pun diberi tugas untuk melakukan penjemputan dari unit-unit bank sampah dan juga pemilahan sampah," tambahnya.

Nasabah Bank Sampah 2.083 KK
Saharuddin mengungkapkan, perusahaan sampah yang dirintis mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin sejak 2007 itu sudah terbentuk hingga di tingkat RT/RW. Bank Sampah bekerja sama Unilever.

"Alhamdulillah, jumlah nasabah kami mencapai 2.083 Kepala Keluarga dan omset lebih dari Rp 453 juta rupiah. Tentu saja apa yang telah ditanamkan oleh bapak Ilham Arief Sirajuddin akan terus kami lanjutkan,

Pak Ilham mendorong bank sampah ini demi meraih Piala Adipura dan tercapai di 2013. Bank sampah ini akan ditingkatkan untuk menjadikan Makassar dua kali tambah baik, melalui program Sampah ditukar Beras," jelas Saharuddin. (*)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas