Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kantor Notaris di Gresik Dirampok, Korban Dianiaya

Aksi perampokan menimpa Notaris PPAT Aripin Hartanto, Blok A 2, Nomor 8, Perumahan Green Garden Regency, Gresik.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kantor Notaris di Gresik Dirampok, Korban Dianiaya
surya
Arifin Hartanto (57), notaris yang berkantor di Perumahan Green Garden Regency, Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, mengalami pendarahan di bagian kepala kanan dan dirawat di RSUD Ibnu Sina, Jumat (25/7/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK -Aksi perampokan menimpa Notaris PPAT Aripin Hartanto, Blok A 2, Nomor 8, Perumahan Green Garden Regency, Kecamatan Kebomas, tepatnya depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Jumat (25/7/2014).

Korban dipukul dengan palu sampai bocor di bagian kepala kanan atas dan telinga kanan. Kejadian tersebut bermula saat korban Arifin Hartanto (57), warga Rungkut, Surabaya, pukul 16.00 WIB, sedang memperbaiki lampu.

Tak lama kemudian datang seorang perampok mengaku bernama Prakoso Sadi Warto (43), warga Jl A Yani, Kelurahan Ngipik, Kecamatan Gresik dan beralamat di Jl Kudus, Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar. 

Prakoso datang berpura-pura untuk mengurus sertifikat tanah Petok D untuk dijadikan hak milik. Selama 30 menit dialog antara Aripin dengan Prakoso untuk menjelaskan persyaratan pengurusan sertifikat.

Waktu itu Aripin sudah mempunyai firasat tidak baik sehingga gerak-gerik Prakoso selalu diawasi sebab kalau orang berbuat baik sudah pulang setelah diberi penjelasan.

“Saya mulai curiga, dia (Prakoso) cari celah dengan meminta foto copi persaratan satu lagi. Untuk apa Pak?. Ini untuk Pak Lek saya,” kata Aripin menirukan dialog sebelum terjadi uji coba pembunuhan dengan palu.

Aripin menambahkan, Prakoso sempat menelepon dan membuka pesan singkat. “Dia telepon, kemudian balik lagi, kemudian ada patung Loro Bloyo. Dia menanyakan, Patung apa itu Pak. Itu patung Loro Bloyo versi Bali,” imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Saat Prakoso dipersilahkan pulang, Aripin bermaksud membukakan pintu kantor, tiba-tiba dari belakang Prakoso sudah memegang palu yang dipukulkan ke kepalanya.

“Sudah cukup Pak, saya tak ganti pakaian, tidak enak menemui orang dengan kaos oblong. Sepertinya dia sulit meninggalkan tempat. Dia akhirnya berdiri, begitu saya melangkah untuk membuka pintu, saya langsung dihajar pakai martil," cerita Aripin.

Dilanjutkan, saya langsung berbalik badan dan langsung saya hajar. Saya piting sampai jatuh, saya hajar. Dia terus di bawah tubuh saya dan saat itu saya teriak minta tolong dan akhirnya istri saya ikut menindih pelaku dan akhirnya saya ditolong Satpam,” kata Aripin saat menjali perawatan di IGD RSUD Ibnu Sina.

Pelaku berhasil diamankan oleh Satpam perumahan setempat dan motor honda Karisma Nopol S 6209 KI milik pelaku juga diamankan polisi.

Wakapolres Gresik Kompol Alfian Nurrizal mengatakan, modus perampokan masih didalami sebab tersangka mengakui bahwa tugas perampokan itu dilakukan oleh dirinya sendiri. “Pelaku saya tanya bahwa tugas ini atas inisiatif sendiri. Sampai saya dibunuh, saya mengakui tugas ini tugas saya sendiri,” katanya.

Barang bukti yang sudah diamankan sebuah palu besi berdiameter 3 centimeter dengan gagang kayu dan sebuah telepon seluler.

“Kasus ini tidak pembunuhan tapi pencurian dengan kekerasan. Tersangka ada yang mengendalikan dari jauh. Ada bukti komunikasi pesan singkat dari orang lain. Kita masih mendalami motif perampokan ini," paparnya.

Pengakuan korban, Aripin tidak mempunyai musih dan belum ada barang yang dibawa kabur oleh pelaku, tambahnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas