Jimmy Rimba Rogi Masih Dicintai Pendukungnya
Tujuh tahun hidup di balik jeruji besi tak membuat para pendukung meninggalkan Jimmy Rimba Rogi.
Editor: Budi Prasetyo
"Walaupun kepemimpinan beliau singkat, tetapi semasa kepemimpinannya jadi sangat berarti, dimana masih banyak yang mengeluk-elukan Imba. Artinya Imba telah banyak memberikan makna yang dalam," tutur anggota DPRD Sulawesi Utara terpilih ini.
Dikatakan lebih lanjut HJP, kedatangan Imba menjadi motivasi bagi kader Golkar untuk ke depannya.
"Tidak semua orang mampu melewati ujian ini, ini menjadi motivasi dan bangkitnya bagi kader Golkar ke depan, mengingat 2015 ada pemilihan kepala daerah," ujarnya.
JK Jenguk 20 Kali
Hidup di dalam penjara itu tidaklah menyenangkan. Divonis bersalah dalam kasus korupsi APBD 2006-2007 Kota Manado, mantan Wali Kota Jimmy Rimba Rogi harus menjalani kehidupan tidak menyenangkan itu selama tujuh tahun.
Meski mengaku selama di penjara tidak merasakan kesenangan hidup, tapi dia bangga bisa memiliki banyak sahabat dalam perjuangan.
Karena itu, dalam penjara ia juga selalu memberi perhatian kepada orang lain.
"Saya selalu memantau Sulut. Orang politik itu tidak bisa tidur jika belum berpikir tentang politik," katanya.
Kini setelah tiba di rumahnya di Wineru, Bolaang Mongondow, hal yang harus dilakukannya adalah tidur di kasur empuk.
"So lama nda tidor di bolsak. Biasanya di kayu atau di dinding. Se lurus badan dulu baru bapikir," katanya.
Sedang sebagai kader Golkar, Imba tidak ingin Golkar hancur berantakan dan dia pun menghargai kepemimpinan sekarang. "Kan ada Musda dan Munas," ujarnya.
Sedang mengenai isu politik terhangat yakni Pilpres 2014, Imba bersyukur Jusuf Kalla yang sudah dianggapnya sebagai orangtua, menjadi Wakil Presiden terpilih bersama Presiden terpilih Joko Widodo.
Bahkan dia menyebut, selama di penjara, JK merupakan orang yang paling sering membesuknya. Selama di penjara, tidak kurang 20 kali JK datang.
"Mengenai (Capres) Prabowo Subianto dan Ical (Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie) saya punya foto dengan mereka. Mereka teman, tapi yang satu Gerindra dan bukan calon terpilih. Pak JK itu Golkar," katanya.
Sebagai kader partai, tentu ia mendukung kader Golkar. Jadi, ia memilih Jokowi JK. "Itu kemampuan membaca tanda-tanda zaman," ujarnya lalu tertawa.
Makanya ketika dinyatakan bebas pada 25 Juli, Imba tidak langsung ke Manado, melainkan ingin merayakan Idul Fitri bersama JK. "Saya ke sana bersilahturahmi," tuturnya.