Empat Mobil Terlibat Tabrakan Beruntun di Klaten
“Mobil saya terdorong ke depan. Di belakang saya mobil Inova. Mobil saya ringsek depan belakang. Dia mengaku mengantuk karena habis perjalanan dari Ta
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Kecelakaan mudik lebaran masih saja terjadi.
Kecelakaan karambol kembali terjadi di Klaten , tepatnya di Jalan Solo-Klaten seberang SMA 3 Klaten, sekitar pukul 06.00 WIB, Senin (4/8).
Kecelakaan itu melibatkan empat mobil yang berada di jalur yang sama, arah Solo menuju Yogya.
Empat kendaraan tersebut, mulai dari depan ke belakang, yakni Avansa, Carry AD 8480 ED, Mercy B 353 X, dan Inova B 1225 VVI.
Dalam kecelakaan itu, pengemudi Inova, Suparjo (35), warga Sambilegi, Magowoharjo, Sleman, mengalami luka pendarahan di bagian rahangnya.
“Mobil saya terdorong ke depan. Di belakang saya mobil Inova. Mobil saya ringsek depan belakang. Dia mengaku mengantuk karena habis perjalanan dari Tawangmangu,” tutur pengemudi Mercy, Bambang Setiadi (60), saat berada di Pos Laka Sungkur, di Klaten, Senin (4/8).
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Tribun Jogja, kecelakaan ketika empat mobil tersebut melaju dari arah Solo menuju Yogya.
Ketiga mobil paling depan tersebut telah berhenti ketika lampu Traffic Light Simpang tiga Jonggrangan menyala merah.
Menjelang kejadian, lampu merah berganti dengan hijau dan kendaraan mulai melaju pelan, kemudian munculah Inova yang mendekati ketiga kendaraan itu.
Namun Inova yang berada di belakang ketiga mobil itu terus melaju tanpa mengurangi kecepatannya.
Inova langsung menabrak Mercy yang kemudian terdorong ke mobil yang berada di depannya, termasuk dua mobil lain di depannya.
Pihak kepolisian Satlantas Polres Klaten yang mengetahui hal itu langsung turun ke lokasi kecelakaan.
Namun Avansa yang berada di paling depan dari kecelakaan tersebut langsung meninggalkan lokasi.
Sedangkan ketiga mobil lainnya dibawa ke Pos Laka Sungkur.
Kecelakaan pada H+7 Lebaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Meski ada yang mengalami luka dan harus mendaparkan perawatan di rumah sakit, namun kerugian material ditaksir hingga Rp 50 juta.