Siswa, Guru dan Pegawai SMKN 5 Makassar Terluka Saat Balon Gas Meledak
Pembukaan masa orientasi siswa (MOS) se-Kota Makassar yang dihelat di Lapangan Karebosi, Jl Jend Sudirman, Makassar menelan sejumlah korban luka.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pembukaan masa orientasi siswa (MOS) se-Kota Makassar yang dihelat di Lapangan Karebosi, Jl Jend Sudirman, Makassar, Selasa (5/8/2014) pagi, menelan sejumlah korban luka.
MOS yang mengerahkan 5.000 peserta didik ini dibuka Wali Kota Makassar Danny Pomanto, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Makassar, Mahmud BM.
Hadir pula, jajaran Polrestabes Makassar, guru-guru sekolah SD, SMP, dan SMA se-Kota Makassar, dan perusahaan swasta selaku sponsor MOS akbar ini.
Tiga siswa, seorang guru, dan seorang pegawai administrasi sekolah, masing-masing dari SMKN 5 Makassar jadi korban luka bakar, akibat insiden ledakan balon gas MOS.
Mereka jadi "tumbal" saat hendak mengiringi pelepasan balon gas oleh wali kota, pertanda MOS dimulai. Kelima korban kesembur api ledakan lantaran enteng melepas balon dengan memakai korek api bukan gunting.
Tak dinyana, ternyata api korek itu membawa petaka, dengan cepat, melalap jejaring dan sisi balon yang akhirnya meledak. Peserta pun panik, "kenapa bisa," ucap Danny Pomanto yang juga kaget.
Kelima korban langsung dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) rumah sakit terdekat, RS Pelamonia, berjarak sekitar 300 meter dari Karebosi.
Kelima korban menderita luka bakar yang cukup parah, kulit muka terkelupas, alis hangus, begitu pula badan dan tangan mereka, juga terkelupas dijilat api.
Meski menelan korban luka bakar, Kadisdikbud Makassar mengatakan, pembukaan MOS tersebut berhasil.
"Kita sudah sukses melaksanakan, 5.000 anak kita hadirkan dengan tema gemar menabung," ungkap Mahmud BM kepada wartawan.
Menurut Mahmud, korban ledakan MOS itu tidak seberapa.
"Insiden kecil, ada ledakan saat balon mau dilepas mengikuti balon pak wali kota," tegasnya.
Walau demikian, Mahmud BM menyatakan pihaknya siap menanggung separuh ongkos pengobatan kelima korban di Pelamonia.
"Jadi, tiga orang siswa SMK 5 yang parah, terkelupas mukanya, tangannya, badannya, guru dan pembinanya juga terbakar semua SMK 5 dan saat ini sedang dirawat di UGD Pelamonia dan disarankan opname, semua biaya kami tanggung, termasuk guru. Biaya perawatan oleh sekolah," jelas Mahmud BM.
Akibat insiden ini, sejumlah panitia pembukaan MOS dari pihak swasta juga dilarikan ke Markas Polrestabes Makassar untuk menjalani proses pemeriksaan.
Mereka diduga sebagai penyebab kelalaian yang mengorbankan siswa dan guru itu.
Informasi yang dihimpun Tribun Timur (Tribunnews.com Network), korek api biang ledakan berasal dari panitia MOS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.