Ini Jalur Yang Dilalui Pendukung ISIS ke Irak dan Suriah
“Di Lamongan misalnya, ada tokoh Wildan, pengebom bunuh diri di Irak dan menewaskan 70 orang. Selain itu di Lamongan kabarnya juga ada satu keluarga
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pengaruh ISIS (Islamic States in Iraq and Syam/Syria) terhadap mobilisasi para pendukungnya di Indonesia, menurut pengamat intelijen Wawan Hari Purwanto, telah berlangsung sejak dua tahun silam.
Hingga saat ini, tak kurang dari 300 orang diduga telah masuk ke Suriah (Syria/Syam) dan mengangkat senjata bersama pasukan yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi tersebut.
Dari jumlah tersebut, sekitar 55 orang diketahui telah tewas di dalam peperangan di negara itu.
Dari sekitar 300 orang itu, sebagian berasal dari Jawa Timur.
Menurut alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro ini, Jawa Timur adalah area paling potensial untuk merekrut relawan ISIS, yang sebenarnya telah berubah nama menjadi IS (Islamic State) sejak 29 Juni 2014.
“Di Lamongan misalnya, ada tokoh Wildan, pengebom bunuh diri di Irak dan menewaskan 70 orang. Selain itu di Lamongan kabarnya juga ada satu keluarga yang telah berangkat ke sana,” ujar Wawan.
Selain di Suriah, Irak juga menjadi jujugan para pendukung ISIS asal Indonesia.
Setidaknya, lanjut Wawan, sebanyak 30 orang telah berada di sana.
“Ada juga pelajar-pelajar Indonesia di Mesir yang langsung bergerak ke sana (Suriah dan Irak),” lanjutnya.
Mobilisasi relawan ISIS dari Jatim tak lepas dari peran sejumlah amir atau pimpinan kelompok Islam radikal.
Satu di antaranya, menurut Wawan adalah Abu Bakar Baasyir, Amir Jamaah Ansharud Tauhid (JAT) yang kini mendekam di Lapas Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap, karena kasus terorisme.
Baasyir, berdasarkan foto yang beredar, telah membaiat sejumlah relawan di Lapas Pasir Putih pada 18 Juli 2014 sebagai bentuk dukungannya terhadap Daulah Khilafah Islamiyah yang identik dengan ISIS.
“Ada juga pendukung lain yang mendorong relawan Indonesia,” tambah Wawan.
Dalam hal ini Surabaya jadi titik keberangkatan penting. Lewat jalur resmi, yaitu Bandara Juanda Surabaya, relawan ISIS terbang ke Kuala Lumpur dan dari sana mereka melanjutkan ke Istanbul Turki, lalu menyebar ke Irak serta Suriah.