Abu Fida, Motivator Ulung Langganan Densus 88
“Sedangkan saya dan banyak ikhwan lain yang menolak mendukung ISIS,” ujar mantan petinggi JAT di Jawa Timur itu.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Nama Syaifuddin Umar alias Abu Fida pernah menggegerkan Tanah Air. Ia dikabarkan hilang diculik orang tidak dikenal.
Setelah sepuluh hari tanpa jejak, ia ditemukan keluarga dalam kondisi linglung di RSU Dr Soetomo Surabaya.
Belakangan diketahui ia baru dilepas Detasemen Khusus (Densus) Antiteror.
Memori itu masih menancap kuat dalam ingatan Umar Ibrahim, ayah Abu Fida.
Pensiunan perwira polisi itu mengungkapkan, ketika itu anaknya dibawa orang pada 4 Agustus 2012.
Keluarga tidak ada yang mengetahui identitas orang-orang yang membawanya.
Baru sepuluh hari kemudian keluarga mendapat kabar dari seorang pria melalui telepon.
Pria yang juga tidak menyebut identitasnya tersebut memberi tahu, Abu Fida berada di RSU Dr Soetomo.
Malam sekitar pukul 23.00, keluarga menemukan pria alumnus Pondok Pesantren Modern Gontor itu dalam kondisi linglung. Ia mengalami depresi berat.
Ada luka di beberapa bagian tubuh pria yang pernah mendapatkan beasiswa pendidikan di Makkah itu. Juga ada bercak darah di bajunya.
Abu Fida depresi berat. Abu Fida sempat menjalani perawatan di RS Jiwa Menur Surabaya.
Keluarga menduga, kondisi fisik dan kejiwaan Abu Fida mengalami guncangan setelah mendapat tekanan hebat.
Dua hari setelah heboh penemuan Abu Fida, Mabes Polri merilis keterangan bahwa Abu Fida ditangkap Densus.
Dia dituduh menyembunyikan gembong teroris yang paling dicari, Noordin M Top dan Dr Azahari.