Banjir Melanda Bolmong Warga Mengungsi di Pos Kamling
Banjir kembali melanda beberapa desa di Kecamatan Dumoga dan Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LOLAK - Banjir kembali melanda beberapa desa di Kecamatan Dumoga dan Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sabtu (16/8/2014). Banjir juga memporak-porandakan sembilan desa dan satu kelurahan di kabupaten ini Rabu lalu.
Hermi Lumintang bersama dua warga Mogoyunggung Satu, Kecamatan Dumoga Timur, tampak bersusah payah menyelamatkan berkarung-karung gabah dari terjangaan banjir. Menggunakan gerobak, mereka menerobos air yang sudah berwarna coklat pekat setinggi antara 50 hingga 70 centimeter itu.
"Sudah beberapa kali bolak-balik sejak pagi tadi. Ini yang terakhir kali. Ada 12 karung lagi, sisa sekitar 20 karung tak bisa kami selamatkan," ujar Hermi saat berhenti sejenak di tengah banjir. Helaan napas keluar dari pria ini. Dua temannya tampak kelelahan. Namun, ujung jalan masih berjarak 70 meter lagi.
Hermi rencananya akan menggiling gabah-gabah tersebut di penggilingan milik tetangganya. Namun tak dinyana, banjir sudah menerjang. Dia mengatakan, lebih baik mengangkut kembali gabah-gabah tersebut dari pada terendam air.
"Kalau terendam, bukan tak mungkin jadi benih," kata dia dengan senyum yang dipaksakan.
Di ujung jalan, seorang perempuan tampak buru-buru menerjang banjir itu.
"Saya mau mengambil pakaian. Saya berencana menginap dulu di rumah sanak saudara saya di Ibolian. Di rumah saya, tinggi air sudah mencapai sedada," kata perempuan mengaku bernama Orce lalu cepat-cepat berlalu.
Ibo Pinonotoan, warga Mogoyunggung Satu, mengatakan, air meninggi sangat cepat pada pukul 04.00 Wita. Hanya beberapa menit saja air sudah setinggi betis. Tak berapa lama sudah hampir satu meter lebih. Ibo pun mengaku tak bisa membawa apa pun ke luar rumah. Bersama beberapa tetangganya ia tinggal sementara di Pos Kamling.
"Saya hanya menyelamatkan beberapa barang yang penting. Surat-surat dan dokumen penting saya simpan di atas yang sekiranya tak terjangkau air," kata Ibo.
Paulin, tetangga Ibo juga mengalami hal yang sama. Perempuan yang sudah renta ini terpaksa mengungsi di Pos Kamling.
"Sebagian rumah saya sudah rusak berat. Untuk sementara terpaksa saya bersama tetangga lainya di Pos Kamling dulu," katanya.
Beberapa petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong tampak sibuk menyalurkan mie instan dan makanan siap saji lainnya. Mereka juga membawa sejumlah peralatan untuk membantu warga yang kemungkinan masih terjebak di areal banjir, termasuk perahu karet.
"Kami baru saja dari Werdhi Agung. Desa itu juga kembali terkena luapan air dari Sungai Ibomba," ujar seorang petugas dari BPBD Bolmong.
Sekitar pukul 14.00 Wita, air perlahan mulai surut. Namun hingga pukul 17.00 Wita, di beberapa bagian desa itu, air masih setinggi lutut. Beberapa warga Mogoyunggung Satu mengatakan, kekhawatiran mereka bertambah bila Sungai Ongkag meluap juga.
"Kalau Sungai Ongkag sudah meluap, kami tak tahu bagaimana. Desa ini pasti akan rata tersapu banjir. Banjir ini kan dari Sungai Ibomba. Bahkan, kalau Sungai Ibomba, mungkin banjir ini tak akan sebesar ini," ujar Tenny Mamangkey, Sangadi Desa Mogoyunggung Satu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.