Jelang Putusan MK, Polres Cianjur Antisipasi Pengerahan Massa ke Jakarta
Sejumlah anggota intelejen disebar di wilayah yang berpotensi terjadi pergerakan dan pengumpulan massa.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Polres Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan pasukan khusus untuk jelang hasil putusan Mahkamah Konstitusi terkait dengan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pemilihan presiden (pilpres).
Selain itu, sejumlah anggota intelejen disebar di wilayah yang berpotensi terjadi pergerakan dan pengumpulan massa.
Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, mengatakan, sekitar 400 personel disiapkan untuk berhadapan dengan pelaku anarkistis baik dari Kabupaten Cianjur maupun yang dari luar wilayah.
Hal ini mengingat Kabupaten Cianjur memiliki lima pintu masuk utama yang merupakan jalur
perlintasan antarderah.
Antara lain, Jembatan Citarum (Perbatasan Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Cianjur), Jalan Raya Ciloto (Perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur), Jalur Gekbrong (Perbatasan Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Cianjur), dan Cibeet (Perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur).
"Sebetulnya ini persiapan ini rutin kami lakukan karena kesiapan anggota kepolisian dalam menghadapi potensi kerawanan. Hanya saa
kebetulan memang ada sidang putusan MK. Maka dari itu kami upaya ini untuk membantu jajaran yang terkait," kata Dedy kepada Tribun melalui sambungan telepon, Senin (18/8/2014).
Diakui Dedy, adanya lima jalur utama itu menjadikan Kabupaten Cianjur sebagai daerah perlintasan dan penyangga bagi wilayah di sekitarnya.
Alasan itu yang membuat Polres Cianjur ikut terlibat dalam operasi penyekatan untuk mencegah adanya pergerakan massa ke Jakarta.
"Adapun tim khusus, yaitu tim represif yang selalu siaga dalam operasi penyekatan ini. Tim khusus ini ada yang sifatnya tertutup dan terbuka.
Kalau terbuka ada dua tim, yaitu tim alfa dan tim bravo," kata Dedy.
Dedy menjelaskan, tindakan represif akan dilakukan jajarannya jika upaya preentif dan preventif tak bisa dilakukan.
Dalam simulasi kemarin, Polres Cianjur mencoba melakukan tindakan represif yang harus dilakukan jajarannya terhadap pelaku anarkistis.
"Ada tahapannya, tidak langsung tembak ditempat dalam penindakan represif. Dalam simulasi hari ini kami langsung pelakukan pengamanan terhadap semua pelaku anarkistis," kata Dedy. (cis)