Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sipir Cabuli Napi Menangis Ditahan Polisi

Saat penyidik Polres Manggarai menyodorkan perintah penahanan, air mata Pak Linus bercucuran dari kelopak matanya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sipir Cabuli Napi Menangis Ditahan Polisi
Ist
Ilustrasi 

Mengenai kedatangan Linus ke rumah Yoseph Yakob, orangtua Hendrikus Suryadi alias Endag di Mano, kata Edy, kepada penyidik Linus mengatakan bahwa dia hadir di sana bersama beberapa orang pegawai Rutan Carep. Kehadiran mereka bukan untuk minta maaf, melainkan menjernihkan pengaduan Endag kepada orangtuanya yang kemudian dilaporkan kepada polisi.

"Menurut Linus, mereka ke Mano bukan untuk minta maaf. Keterangan yang disampaikan oleh Yoseph dibantah semuanya. Katanya untuk clear-kan (masalah) saja," jelas Syamsu.

Namun, Linus menjelaskan pertemuan yang dihadirinya bersama beberapa pegawai Rutan Carep dengan enam napi di ruang tunggu rutan. Para napi disodori menandatangani berita acara yang isinya membantah bahwa Linus telah mencabuli enam orang napi.

"Korban Silvester Ngambut yang tinju ke wajahnya Rabu (13/8/2014) di rumahnya di Wade setelah dia cabuli Silvester, juga tak dibantah Linus. Begitu juga ancaman, kalau napi tak bersedia dicabuli, maka Linus tak mau mengurus program remisi atau dipindahkan ke Ende, dibantah Linus," kata Syamsu.

Penasehat hukum Linus, yaitu Toding Manasa mengatakan, kliennya kooperatif menjawab semua pertanyaan penyidik. Tetapi, tak satupun, Linus mengaku tuduhan enam orang napi yang diduga korban dugaan percabulan Pak Linus.

"Kooperatif menjawab pertanyaan, tapi bukan kooperatif dengan jawaban. Dia membantah semua keterangan saksi korban," kata Toding, seusai mengantar Linus masuk dalam sel di Polres Manggarai, kemarin.

BERITA TERKAIT
Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas