Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Bandungan Semarang Gerah Penyebaran Waspada HIV/AIDS

Seperti diketahui, warga binaan PSK di Bandungan, karena sudah bertahun-tahun menetap di sana, telah membaur dengan warga sekitar.

zoom-in Warga Bandungan Semarang Gerah Penyebaran  Waspada HIV/AIDS
surya/ahmad zaimul haq
Penghuni Dolly dan warga sekitar mengikuti pengajian di Bulan Ramadhan, Rabu (26/6/2013). 

TRIBUNNEWS.COM,UNGARAN - Warga di sekitar Bandungan, Kabupaten Semarang tengah, Jawa Tengah kini gundah gulana.

Mereka mencemaskan makin banyaknya pekerja seks komersial (PSK) dan pemandu karaoke (PK) di sana.

Baru-baru ini bahkan tersiar kabar ada puluhan PSK baru yang datang naik dua bus memasuki Bandungan.

Mereka diduga eksodus dari lokalisasi Dolly, Surabaya yang telah resmi ditutup.

Belakangan Pemkab Semarang membantah puluhan PSK itu pendatang baru, menyebut mereka adalah penghuni lama yang kembali ke Bandungan setelah libur Lebaran.

Warga sedikit lega. Namun, mereka masih cemas karena fakta di lapangan menunjukkan para PSK Bandungan memang semakin banyak.

Pemkab membenarkan jumlah PSK dan PK --yang banyak nyambi sebagai PSK-- bertambah setiap tahun, namun jumlahnya dianggap masih dalam tahap wajar.

Berita Rekomendasi

Kecemasan warga bukan tanpa alasan. Menurut data dinas kesehatan setempat, ada tiga PSK Bandungan kini positif mengidap HIV/AIDS. Yang membuat mereka makin masygul ada satu ibu rumah tangga --sehari-hari bukan berprofesi sebagai PSK-- juga positif HIV/AIDS.

Kekhawatiran warga pun makin membuncah. Ini adalah pertanda buruk. Penyakit mematikan itu tidak hanya menyerang PSK yang memang rentan, melainkan  juga menyerang wanita baik-baik.

Si ibu rumah tangga bisa jadi tertular oleh suami yang suka 'jajan' atau sebab lain, yang jelas kenyataan ini membuat warga Bandungan waspada. Jangan sampai makin banyak warga tertular HIV/AIDS.

Pemkab Semarang mempunyai tugas berat untuk melindungi warganya dari bahaya ini. Pemkab harus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM), mengawasi keberadaan PSK di Bandungan.

Seperti diketahui, warga binaan PSK di Bandungan, karena sudah bertahun-tahun menetap di sana, telah membaur dengan warga sekitar.

Interaksi warga lokal dengan PSK pendatang terjalin tanpa sekat. Maka inilah bahaya yang perlu dicermati.

PSK yang rentan terhadap penularan penyakit seksual akan menjadi monster menakutkan kalau keberadaan mereka tidak terpantau secara rutin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas