Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teman-temannya Main Mobil-mobilan, Bocah Tiga Tahun Ini Pilih Mainin Ular Berbisa !

Ketika teman-teman sebayanya memilih bermain mobil-mobilan, bocah umur tiga tahun ini memilih ular berbisa sebagai mainannya.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Teman-temannya Main Mobil-mobilan, Bocah Tiga Tahun Ini Pilih Mainin Ular Berbisa !
Telegraph
Ilustrasi bocah bermain ular berbisa. 

TRIBUNNEWS.COM - Kebiasaan bocah berusia tiga tahun ini sungguh di luar kebiasaan. Saat balita lainnya lebih memilih bermain dengan mobil-mobilan, bola, bahkan kuda-kudaan, Dian Rosuli (3) malah asyik bermain dengan ular berbisa.

Bahkan, bocah di Desa Laweyan, Kecamatan Sumberaih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun.

Putra pasangan Junaidi (26) dan Iin Wahyuningsih (32) ini memiliki tempat tidur berukuran 3 meter x 3 meter yang berada di luar rumah. Tak kurang ada delapan ular hijau dan empat ular pecut yang diletakkan di sebuah kotak di atas tempat tidurnya.

Dari seluruh ular itu, ada satu ular hijau besar sepanjang sekitar 80 cm. Ular-ular itulah yang menemani keseharian Dian. Dia begitu senang bermain ular. Bahkan, dia sering mengejar ular itu yang keluar dari kotaknya. Tak hanya itu, ular itu kadang dililitkan di lehernya.

Ayahnya pun sering menemaninya bermain dengan ular. Mereka berdua terkadang belomba menangkap ular yang lari ke sekitar rumahnya. Salah satu ular itu pernah menggigit jempot kaki tetangganya sehingga harus diamputasi. Tapi, Dian yang lugu dan tak mengerti apa-apa seolah cuek. Padahal, ular itu bisa membunuhnya.

Keunikan ini membuat rumah Dian dikunjungi sejumlah warga. Mereka mengaku penasaran dengan keanehan yang ada pada diri Dian. Saat ditonton warga, Dian lebih bersemangat melepas ular-ular itu, kemudian menangkapnya lagi. Teman-teman seusianya dan warga yang menonton terlihat ketakutan.

Tak sampai di situ, Dian juga beberapa kali mencium ular itu yang menurutnya bau. Iin, ibunya, sesungguhnya merasa cemas dan takut terhadap kebiasaan anaknya itu. Namun, Dian tampak senang sehingga Iin mengaku tak bisa berbuat apa-apa.  “Dari pada menangis, saya biarkan saja, Mas. Yang penting dia senang. Toh selama ini baik-baik saja,” katanya, Minggu (31/8/2014) sore. (Ahmad Faisol)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas