Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Komentar Pemkab Deliserdang Soal Ada Rumah Disokong Kayu

Kepala Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Pemkab Deliserdang, Abdul Haris Pane membantah kalau disebut saat ini program bedah rumah berhenti

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ini Komentar Pemkab Deliserdang Soal Ada Rumah Disokong Kayu
Program Bedah Rumah 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Indra Gunawan Sipahutar

TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM- Kepala Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Pemkab Deliserdang, Abdul Haris Pane membantah kalau disebut saat ini program bedah rumah yang sebelumnya dicanangkan oleh mantan Bupati Deliserdang, Amri Tambunan tidak lagi dijalankan saat ini. Menurutnya sampai saat ini Bupati, Ashari Tambunan juga masih menjalankan program yang sama.

"Masih ada kok. Cuma saya lupa berapa jumlahnya,"ujar Haris.

Sementara itu Camat Tanjung Morawa, Faisal Arif Nasution mengaku akan melakukan pengecekan kelapangan terkait adanya informasi rumah Sri Nurlina. Menurutnya apabila sesuai kriteria maka pihaknya akan melakukan pembedahan.

"Kita cek dululah nanti. Kalau tanahnya itu memang tanah pribadinya bisa kita kerjain,"kata Faisal

Sebelumnya diberitakan, Program bedah rumah yang dicanangkan oleh Pemkab Deliserdang kepada warga yang memiliki rumah kurang layak huni sampai saat ini belum berjalan optimal.

Sri Nurlina (40) warga Dusun VII Desa Dalu X B Kecamatan Tanjung Morawa tidak pernah didata sama sekali oleh pihak Kecamatan. Padahal rumah yang ia tempati selama kurang lebih 12 tahun tersebut sudah disokong dengan kayu broti untuk menahan dinding rumah yang mau tumbang.

Saat ditemui Rabu, (3/9/2014) rumah itupun tampak sangat memprihatinkan. Atap rumbia sudah lapuk dan tampak bolong sehingga saat hujan turun air akan masuk kedalam rumah. Sementara itu dibagian dindingnya yang terbuat dari tepas juga sudah tampak lapuk.

Sebagian dinding tampak ditempel dengan seng bekas dan juga papan bekas pintu. Sokongan broti sebagai penahan dinding tepas tampak dibagian samping dan belakang rumah.

Dibagian dalam lantai rumah inipun tampak banyak tempel tempelan. Hanya satu kamar tidur didalam rumah tanpa sama sekali ada tempat tidurnya.

Kepada Tribun, Sri Nurlina mengatakan kalau saat hujan turun air selalu membasahi kedalam rumah. Suaminya yang hanya bekerja serabutan sebagai tukang bangunan membuatnya tidak mampu untuk memperbaiki rumah.

"Didata aja gak pernah dek. Bantuan apapun gak pernah kami dapat. Mulai dari BLT, BLSM gak pernah. Memang dengar saya ada bedah rumah cuma gak pernah ditawari cemana pula. Gak mungkin saya datangin Bupati. Tapak rumahku ini wariasan orang tua,"ujar Sri. (dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas