Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Warga Bali Bergosip Soal Jero Wacik

"Amongken liange, amonto sebete (sebesar apa kesenanganmu, sebesar itu kesedihanmu)," begitu pepatah Bali yang keluar dari mulut seorang warga.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketika Warga Bali Bergosip Soal Jero Wacik
Tribunnews/Dany Permana
Dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (tengah) dan Zulkarnain (kiri) didampingi juru bicara KPK, Johan Budi memberikan keterangan kepada wartawan terkait penetapan status tersangka Menteri ESDM, Jero Wacik, di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2014). Politisi Partai Demokrat tersebut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terkait jabatan menteri pada tahun 2011-2012. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Darmendra

TRIBUNNEWS.COM, BANGLI -  Di sebuah warung di Banjar Kerta Bhuana Desa Batur Kecamatan Kintamani Bangli, terlihat beberapa warga berkumpul, Rabu (3/9/2014).

Sayup-sayup terdengar mereka menyebut nama Jero Wacik. Suasana menjelang malam, udara dinginpun mulai terasa, sementara halimun sudah menutupi desa tersebut.

Namun obrolan terasa seakan semakin panas tatkala seorang pria bercerita kalau warganya saat ini sudah menjadi tersangka kasus tindak pidana korupsi terkait dengan pengadaan proyek di Kementerian ESDM.

Tribun Bali (Tribunnews.com Network) mencoba bergabung dengan warga, mereka bercerita kalau kasus yang menimpa Jero Wacik adalah buah dari ketidak perduliannya terhadap masyarakat sekitar.

"Amongken liange, amonto sebete (sebesar apa kesenanganmu, sebesar itu kesedihanmu)," begitu pepatah Bali yang keluar dari mulut seorang warga.

Saat dimintai keterangan lebih lanjut tentang bagaimana JW bersosialisai di masyarakat, raut wajah mereka mendadak masam.

Berita Rekomendasi

Seorang warga yang namanya enggan disebutkan mengatakan menteri harusnya membangun Desa, Banjar atau paling tidak keluarga besarnya sendiri.
"Kata orang sih kita punya menteri, punya pejabat negara.

Bahkan posisinya di bawah presiden lagi satu strip. Tapi silahkan tanya sama warga yang lain bagaimana menteri kita itu bersosialisai," ujarnya.

Warga mengatakan JW hanya pulang pada saat Odalan saja. Itupun tidak lama, setelah selesai sembahyang JW diceritakan warga selalu terburu-buru.

JW pergi dengan pengawalan ajudan tanpa menyapa warga terlebih dahulu.

"Tapi memang benar disini JW tidak punya rumah disini. Tuh lihat dibawah bahkan saya yakin keluarganya saja dalam hati pasti mengeluh punya menteri tapi Sanggahnya dibiarkan rusak," tuturnya.


Ditanya soal tanah milik JW yang rencananya akan dijadikan lapangan Golf, seorang warga mengaku tahu tentang berita tersebut. Namun, ia tidak bisa memastikan dimana lokasi dan berapa luasnya.

"Saya pernah dengar itu, kabarnya memang demikian. Sepertinya iya JW kan menteri pasti punya banyak tanah," ujarnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas