Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditampar, Siswa SMK di Blitar Laporkan Guru ke Polisi

"Kami melaporkan kasus ini karena anak saya trauma. Tak hanya kesakitan namun juga ketakutan karena diancam akan dibunuh," kata Damanhuri.

zoom-in Ditampar, Siswa SMK di Blitar  Laporkan Guru ke Polisi
Ilustrasi penamparan 

TRIBUNNEWS.COM,BLITAR - Kasus dugaan penganiayaan terhadap siswa oleh gurunya sendiri, terjadi di Kabupaten Blitar.

M Mizan (16), siswa kelas 11 SMKN Udan Awu, Kab Blitar melapor ke Polres Blitar Kota, Kamis (11/9) siang, dengan mengaku telah ditampar pipi kirinya oleh
gurunya, Juli Santoso (40).

Saat melapor, korban didampingi bapaknya, Damanhuri (48), warga Dusun Ngeluweng, Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kab Blitar dan kasunnya, Nur Khinin (49).

Di depan petugas, korban mengaku pipi kirinya masih nyeri akibat ditempeleng guru produktif atau guru yang mengajar keahlihan, seperti mesin atau keahlihan lainnya.

"Kami melaporkan kasus ini karena anak saya trauma. Tak hanya kesakitan namun juga ketakutan karena diancam akan dibunuh," kata Damanhuri.

Korban menuturkan, penganiayaan itu terjadi di dalam kelas karena berlangsung saat jam pelajaran Bimbingan Konseling (BK), yang diajarkan oleh guru Lukas sekitar pukul 09.00 WIB.

Bersamaan itu, pelaku datang dan menemui Lukas. Di saat pelaku ngobrol dengan Lukas di depan kelas, korban bergurau dengan temannya, Baharuddin, yang
menggodanya.

Berita Rekomendasi

"Ojo ramai ae deng. Baharuddin itu panggilannya gendeng," tutur korban.

Sesaat kemudian, pelaku memanggil korban, untuk maju ke depan kelas.

"Kamu ngomong apa tadi," ujar korban menirukan pelaku.

Belum sempat menjelaskan, korban langsung ditampar pipi kirinya dan diancam.

"Kalau kamu nggak terima silakan," paparnya.

Selanjutnya, korban disuruh keluar oleh pelaku. Akhirnya, korban menunggu di luar kelas sampai jam mata pelajaran BK selesai pukul 10.00 WIB.

Dugaan korban, penyebab kemarahan pelaku itu hanya salah paham saja. Mungkin, saat korban memanggil temannya dengan sebutan gendeng, dikira mengejeknya.

Iptu Suwoko, Kasubag Humas Polres Blitar Kota, mengatakan, saat ini kasus itu masih dalam penyelidikannya.

Namun demikian, pihaknya mengutamakan penyelesaian
dengan mediasi.

"Saksi-saksi yang mengetahui kejadian itu akan kita datangkan, untuk diklarifikasi dulu," ujarnya.

Slamet Sutrisno, Wakasek SMKN Udan Awu, membenarkan kalau ada guru di sekolahnya dilaporkan ke polres oleh siswanya dengan dugaan penganiayaan.

"Besuk, kami akan mediasikan dulu, agar kasus ini segera tuntas," pungkas.

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas