Ditemukan Artefak Menyerupai Kujang
Diduga batuan yang sudah terpahat itu merupakan artefak yang terpendam di situs yang berada di Desa Karyamukti
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Juru pelihara situs Gunung Padang dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang, Nanang, mengatakan pihaknya menemukan batuan yang sudah terpahat di lokasi eskavasi di teras lima bagian luar.
Diduga batuan yang sudah terpahat itu merupakan artefak yang terpendam di situs yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur itu.
"Ada batu seperti artefak yang ditemukan ketika dilakukan penggalian di sebelah selatan di teras lima. Penggalian itu untuk melihat struktur. Sedangkan batu itu ditemukan di atas galian di kedalaman 3,5 meter," ujar Nanang kepada Tribun, melalui sambungan telepon, Rabu (10/9/2014).
Meski batu itu seperti terpahat, namun Nanang tidak bisa memastikan bentuk pasti batu yang diduga sebagai artefak itu. Menurutnya, bentuknya menyerupai kujang. Batu menyerupai jukang itu berukuran sekitar 20 centimeter dan bobot sekitar 0,5 kilogram.
"Kalau fungsinya juga kami belum tahu. Benda itu sudah kami diamankan. Kami amankan karena takut hilang dan menunggu kedatangan tim peneliti untuk menindaklanjuti temuan itu. Secara kasat mata dan kata ahli geologi, batu itu memang artefak," kata Nanang.
Ketua Arkeologi Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang, Ali Akbar, mengatakan batu yang disinyalir artefak itu akan diuji laboratorium oleh ahli tomografi, yakni DR Bagus Endar. Rencananya TTRM Gunung Padang mulai melakukan penelitian pada Minggu 13 September 2014.
Penelitian sebagai tindaklanjut dari kementerian pendidikan dan kebudayaan yang telah mengeluarkan surat tugas untuk tim peneliti. Sebelumnya kementerian yang dipimpin M Nuh itu baru mengeluarkan surat keputusan (SK) tim nasional yang dibentuk pada 8 Agustus 2014.
"Kami akan uji dengan alat tomografi. Kalau di negara maju alat itu sering dipakai untuk tulang. Untuk batu memang belum pernah dilakukan, makanya jadi tantangan tersendiri," kata Ali, Rabu siang kemarin.
Ali pun memperkirakan artefak berusia jutaan tahun. Namun Ali tidak bisa memastikan kapan batu itu dipahat. "Tapi yang jelas batu itu berbeda dengan batu columnar joint. Kemungkinan besar itu artefak karena bukan columnar joint," kata Ali. (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.