Penambang Timah Tewas Tertimbun Tanah
Perlahan Mar berusaha berdiri sambil dibopong bahunya oleh sanak keluargnya berjalan menuju kamar jenazah untuk melihat jenazah suaminya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Isak tangis Mar (30) seakan tak terbendung saat berada di ruangan Instalasi Kamar Jenazah RSUD Beltim, ketika jenazah suaminya Marsidi (33) terbaring terbujur kaku di dalam kamar jenazah, Rabu (10/9/2014) malam.
Kerabat dekat dan sanak keluarga berusaha menenangkan Mar agar tidak menangis. Sementara Repa, putri pertama mereka yang masih duduk di kelas 1 sekolah dasar (SD) hanya diam, sambil duduk di lantai dikelilingi sanak keluarganya.
"Sudah..sudah nangisnya," ujar seorang kerabat korban berusaha menenangkan Mar.
Perlahan Mar berusaha berdiri sambil dibopong bahunya oleh sanak keluargnya berjalan menuju kamar jenazah untuk melihat jenazah suaminya. Repa mengikuti dari belakang sambil berpegangan pada sanak keluarganya.
"Sudah..sudah nangisnya. Nggak usah lama-lama lihatnya," ucap kerabat korban kepada Mar sambil mencium jenazah suaminya.
Marsidi mengembuskan nafas terakhirnya setelah tertimbun longsor di dalam lubang galian tambang, saat sedang menambang timah yang berada di dalam kawasan hutan produksi Gunung Duren, di Aik Katal, Dusun Aik Selumar, Desa Lintang Kecamatan Simpang Renggiang, Rabu (10/9/2014) siang.
Jenazah korban baru berhasil dievakuasi malam hari dibantu oleh warga, setelah mendatangkan alat berat eksavator untuk menggali reruntuhan tanah yang menimbun korban, di dalam lubang galian tambang yang curam dan sempit. (bev)