Soekarwo Minta Warga Korban Lapindo Buka Blokade Jalan
Soekarwo meminta agar warga korban lumpur membuka blokade jalan
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SURABAYA, - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta agar warga korban lumpur membuka blokade jalan di sejumlah titik tanggul Lumpur Panas Sidoarjo, agar tanggul permanen bisa segera dibangun.
Hal ini penting agar luapan lumpur panas tidak semakin melebar ke desa-desa lainnya. "Kalau bisa segera diangkat blokirnya, digotong diangkat bersama-sama," kata Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur ini, Kamis (12/9/2014).
Soekarwo juga meminta, agar warga tidak memakai cara-cara kekerasan dalam menyampaikan protes soal ganti rugi. "Soal ganti rugi nanti bisa dibicarakan, kalau perlu saya antar ke Jakarta," tambahnya.
Seperti diberitakan, Rabu (11/9/2014) pagi, sejumlah rumah warga Desa Gempolsari, Kecamatan Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo digenangi lumpur panas PT Lapindo Brantas. Lumpur panas itu menggenangi dapur hingga pekarangan rumah warga.
Lumpur panas juga mulai masuk ke Sungai Ketapang sehingga warna air sungai berubah menjadi keruh. Luberan lumpur berasal dari tangggul titik 68 di sisi selatan Desa Gempolsari yang sudah jebol sejak 2011 lalu.
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) tidak bisa menutup tanggul itu dengan tanggul permanen karena sampai hari ini warga korban lumpur masih memblokade jalan di titik tanggul 35, Desa Pajarakan, Kecamatan Jabon, 41, titik 42 Desa Renokenongo, dan titik 41 Desa Besuki, Kecamatan Porong dengan sejumlah alat berat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes pembayaran ganti rugi.