Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alami Kekeringan, Warga Tasik Jalan Kaki 5 Kilometer Cari Air

Kekeringan memasuki musim kemarau mulai melanda beberapa wilayah di daerah Tasikmalaya

zoom-in Alami Kekeringan, Warga Tasik Jalan Kaki 5 Kilometer Cari Air
Serambi Indonesia/BEDU SAINI
Ilustrasi kekeringan 

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Kekeringan memasuki musim kemarau mulai melanda beberapa wilayah di daerah Tasikmalaya. Bahkan warga di wilayah Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, harus menempuh jarak sampai 5 kilometer untuk mendapatkan air bersih guna keperluan sehari-hari.

Bukan hanya di beberapa wilayah Kabupaten Tasikmalaya saja, kekeringan dan sulitnya mendapatkan air bersih pun terjadi di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Mereka bahkan berebut air bersih saat ada penyaluran air dari pemerintah setempat.

"Untuk mandi sudah susah, apalagi untuk air minum. Hampir dua minggu ini saya harus menempuh jarak 5 kilometer lebih untuk mendapatkan air bersih di bawah (lembah, red)," ujar Enok Rukmini (47) warga Kecamatan Jatiwaras, Selasa (16/9/2014).

Sehari-harinya, Enok biasanya mengangkut air bersih memakai jeriken memakai gerobak dengan cara jalan kaki. Secara bergantian, Enok bersama warga lainnya secara bergantian mengangkut air bersih di sebuah sumber mata air di lembah sebuah pegunungan.

"Saya biasanya bergantian memakai gerobak, dan airnya nanti dibagi rata. Air ini dipakai untuk minum dan memasak, serta keperluan mandi anak-anak," kata Enok.

Hal sama terjadi di wilayah Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Meskipun berada di perkotaan, sulitnya air bersih di lokasi ini telah terjadi sejak sebulan lalu. Warga di daerah ini pun sama untuk sehari-harinya mendapatkan air bersih di sebuah sumur warga yang masih terdapat air secara bersama-sama.

Biasanya setiap warga per harinya mendapatkan jatah dua jeliken air untuk keperluan sehari-hari. Langkah itu untuk menjaga debit air tetap ada dan bisa dibagi rata oleh warga setempat.

Berita Rekomendasi

"Namun sekarang sudah semakin parah. Airnya sudah mulai habis. Kalau sumur-sumur warga lainnya sudah kering dan tidak ada air," ujar Nuryamah (54), warga Kampung Ciluncat, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.

Sampai sekarang, Nuryamah menambahkan, warga di wilayahnya berharap mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah Kota Tasikmalaya. Bahkan, kemarin sempat terjadi kekecewaan warga yang sudah antre akan mendapatkan air bersih, tapi bantuan tersebut tak kunjung datang sampai sore hari kemarin.

"Kemarin kita sudah antre membawa ember dan jeriken di sini, eh bantunnya tidak datang. Saya berharap kepada pemerintah untuk serius lah membantu kami," tambah dia.

Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin menyatakan, kekeringan lahan sampai hari ini memang sudah terjadi di beberapa wilayah di daerahnya.

Namun, skalanya masih belum terlalu parah dan masih bisa ditanggulanggi. Beberapa daerah yang rawan kekeringan di daerahnya biasanya di wilayah yang berada di dataran tinggi.

"Kalau kekeringan lahan biasanya di dataran tinggi, biasanya ditandai dengan keringnya lahan pertanian yang sehari-harinya digunakan cocok tanam warga,"singkat dia. (Irwan Nugraha)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas