Tertutup Kabut Asap, 106 Penumpang Garuda Tujuan Jambi Terpaksa Menginap di Palembang
Sebanyak 106 penumpang Pesawat Garuda Indonesia GA 134 dari Jakarta tujuan Jambi mengalami divert terpaksa harus singgah di Bandara Palembang
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sebanyak 106 penumpang Pesawat Garuda Indonesia GA 134 dari Jakarta tujuan Jambi mengalami divert terpaksa harus singgah di Bandara Internasional SMB II Palembang, Senin (15/9/2014) pukul 17.20.
Setelah menunggu hingga malam hari, GA 134 belum bisa diberangkatkan ke Jambi karena kondisi Bandara Sultan Taha masih dipenuhi kabut asap.
Akhirnya pihak Garuda Indonesia memutuskan pada pukul 21 00, penumpang ditunda keberangkatannya untuk keesokan harinya.
Sebanyak 90-an penumpang diiinapkan di Hotel Amaris. Pihak Garuda bersama ground handling dari Gapura Angkasa menjanjikan untuk menerbangkan keesokan harinya pukul 09 00. Namun sampai pukul 09.00 masih juga belum terbang.
"Kita ada standar safety untuk landing. Sampai 9 malam jarak pandang berkisar 1.500-1.700 saja berkutatnya. Kita punya standar pendaratan di Jambi itu 2.300 meter di runway 31, dan runway 13 visibilitynya 2.600 meter. Tapi kita pakai 2.300 meter. Kalau di bawah itu nggak bisa. Safety Zero toleransi. Karena menyangkut keselamatan penumpang dan pesawat," kata Station Manager Garuda Indonesia BO SMB II Palembang, Andi Ichsan Tahir.
Ichsan berharap ada eksyen pemerintah setempat untuk memulihkan bahaya kabut asap untuk kelancaran penerbangan.
"Yang saya kasihan penumpang ingin berpergian jadi terhambat. Saya yakin pemerintah di sana punya cara mengatasinya," kata Ichsan.
Penumpang GA 134 ini pun kemudian diinapkan dapat di Hotel Amaris. Ichsan mengakui, SMB II sebagai aerodrome alternate membuat pihak airline lebih ekstra sibuk mengurusi pesawat yang divert.
"Ada 90-an yang terus melanjutkan penerbangannya. Ada yang minta ganti tiket 3-4 orang balik ke Jakarta. Mungkin selesai acaranya," katanya.
Setelah boarding pukul 09.25, pesawat GA134 yang dikemudikan Kapten Rinaldi ini pun take-off pukul 09.50.
"Kalau sekarang kan Sudah 3.500 makanya kita siap terbangkan," jelas Ichsan.