Wisatawan Asing Menangis di Puncak Situs
Situs tersebut merupakan peninggalan nenek moyang seluruh bangsa di dunia.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR -- Keberadaan situs Gunung Padang yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing. Wisatawan asing yang mendatangi situs Gunung Padang, beranggapan bahwa situs tersebut merupakan peninggalan nenek moyang seluruh bangsa di dunia.
"Anggapan itu kerap dilontarkan wisatawan asing. Setelah melihat Gunung Padang, mereka mungkin memiliki naluri bawah situs itu juga warisan nenek moyang mereka," kata Juru Pelihara Gunung Padang Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang, Nanang, di teras lima Gunung Padang, Sealsa (16/9/2014).
Nanang mengatakan wisatawan asing yang datang berasal dari sejumlah negara di benua Eropa dan Asia. Antara lain, Jerman, Belanda, Inggris, Slovakia, Jepang, Cina, Malaysia. Para wisatawan itu mengenal situs Gunung Padang melalui internet dan pemberitaan di media negaranya masing-masing.
"Mereka begitu takjub dan mengatakan luar biasa tentang Gunung Padang. Selain panorama yang asli, mereka kagum oleh asitektur dan tata ruang Gunung Padang. Mereka pun kerap berpesan kepada kami (Juru pelihara, Red) untuk menjaga situs ini," ujar Nanang.
Sebagian wisatawan asing, ujar Nanang, meyakini situs Gunung Padang merupakan peninggalan budaya dari negara atlantis yang konon hilang. Sesuai dengan buku yang ditulis seorang profesor asal Brasil, negara atlantis yang hilang itu kemungkinan besar berada di Indonesia.
"Benua atlantis itu mungkin istilah dan bahasa orang luar, kalau bahasa kita itu Sunda Wiwitan. Karena ini kan peradaban yang usianya cukup tua, jangan di Indonesia, di Asia juga sudah mengakui jika Gunung Padang merupakan situs tertua," kata Nanang.
Selain dianggap sebagai warisan nenek moyang dunia, kata Nanang, sebagian wisatawan asing menganggap situs Gunung Padang merupakan simbol hubungan antara manusia dan pencipta. Menurut Nanang, banyak wisatawan asing yang mengaku merinding ketika sampai di puncak Gunung Padang.
"Ada pula wisatawan asing yang menangis ketika melihat kemegahan Gunung Padang. Itu karena mereka tahu sejarah dan punya naluri atas situs ini," kata Nanang sambil mengatakan Gunung Padang dikunjungi 5 hingga 25 orang wisatawan asing setiap bulannya.
Nanang juga mengatakan banyak wisatawan asing yang mengeluhkan kondisi infrastruktur menuju situs Gunung Padang. Pasalnya hampir semua jalan menuju situs tersebut rusak sehingga mengurangi rasa nyaman wisatawan. "Kekecewaan mereka terobati oleh keindahan di Gunung Padang," katanya. (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.