Mahasiswa Harus Ingat Perjuangan Ulama
“Melalui pemateri ini, kami ingin menyampaikan bahwa kesempatan dan tantangan pemuda untuk mengisi kemerdekaan saat ini, hingga di masa depan itu san
TRIBUNNEWS.COM,MALANG – Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko dan KH Mahmudi Syukri, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Mutaqin, Desa/Kecamatan Jun Rejo, Kota Batu menjadi pemateri seminar kebangsaan di Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu (20/09/2014).
Seminar yang bertajuk ‘Peran Generasi Emas Indonesia Dalam Menjamin Keberlangsungan dan Kejayaan Indonesia’ ini, diungkapkan Ketua pelaksana seminar, Rr Nurul Kusuma Wardhani bertujuan untuk menggugah kesadaran remaja akan pentingnya menjaga keutuhan NKRI.
“Melalui pemateri ini, kami ingin menyampaikan bahwa kesempatan dan tantangan pemuda untuk mengisi kemerdekaan saat ini, hingga di masa depan itu sangat banyak,” kata Nurul yang juga Kepala Staff Urusan Keputrian, Penelitian dan Pengembangan Menwa 805 Wira Cendekia UM pada Surya(Tribunnews.com Network), Sabtu.
Tantangan itu salah satunya disampaikan Mayjen TNI Eko Wiratmoko.
Ia mengatakan Indonesia kini memiliki potensi krisis sumber daya pangan dan energy Indonesia, akibat pertumbuhan penduduk yang pesat dalam sepuluh tahun terakhir.
Menurutnya, potensi itu akan terjadi jika tidak ada kepedulian pemuda untuk mengatasi krisis tersebut melalui perkembangan teknologi, dan kesadaran pemuda itu sendiri.
“Tantangan ini tentu harus dijawab segera,” kata Eko.
Tantangan yang lain, disampaikan Mahmudi Syukri.
Ia mengingatkan agar para pemuda juga turut menjaga sikap, dan keutuhan bangsa ini, mengingat besarnya peran para ulama di saat perang untuk mencapai kemerdekaan RI.
Peran ulama tersebut ia contohkan dengan keterlibatan KH Hasyim Asya’ri dalam pergerakan, dan dengan tegas mendukung sikap para santri yang memerjuangkan kemerdekaan RI.
Selain kakek dari Gus Dur tersebut, masih ada beberapa ulama lain yang jasanya sangat besar di masa perjuangan RI.
“Jangan sampai jasa para Ulama yang sangat besar bagi negara ini sia-sia, dan tidak dilanjutkan oleh kita,” kata Mahmudi dihadapan ratusan mahasiswa UM yang menghadiri seminar tersebut.
Ketua pelaksana seminar, Rr Nurul Kusuma Wardhani menambahkan pemateri lain dalam seminar tersebut adalah Dekan Fakultas Ilmu Sosial UM, Prof Dr Hariyono Mpd, yang ketika itu berbicara tentang Asian Free Trade Area yang mulai diterapkan tahun 2015.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.