Pelajar SMA Simpan Sejumlah Benda Berbau ISIS
Seorang pelajar di salah satu SMA di Kotabumi, Lampung Utara terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KOTABUMI - Seorang pelajar di salah satu SMA di Kotabumi, Lampung Utara terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian. Pasalnya, sang siswa diduga menyimpan dokumen, serta menyimpan benda-benda, seperti jaket yang berbau Islam State of Iraq and Syria (ISIS), Jumat (19/9/2014).
AF (16) yang kebetulan tinggal dengan sang paman, Antoni (45) warga Cempedak, Lampung Utara dipanggil pihak kepolisian, guna dimintai keterangannya. Kapolres Lampung Utara, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika membenarkan adanya seorang siswa yang sempat diamankan tersebut.
AF dibawa oleh pihak sekolah, yang menemukan foto-foto dan video yang berbau ISIS, yang ada di telepon genggamnya. Dimana, sekolah tersebut sudah melarang siswanya untuk membawa HP. Mendapat informasi itu, kemudian pihaknya langsung melakukan penyelidikan lebih dalam, dengan mendatangi kamar sang pelajar.
Tak disangka, di kamarnya polisi mengamankan beberapa barang, 1 kaos yang berlambang ISIS, 1 jaket dengan lambang
ISIS, 1 buah bendera HTI (Hisbut Tahrir Indonesia), 1 buah sorban, 1 helai selendang HTI serta seperangkat komputer.
Untuk itulah, kemudian meminta keterangan lebih mendalam, kepada AF perihal kepemilikan benda-benda tersebut.
"Kita sudah minta keterangan dengan AF, bahkan orangtuanya, serta sang paman tempat AF tinggal," ujarnya.
Setelah dimintai keterangan, kemudian pihaknya langsung mendatangkan Majelis Ulama Indonesia, Forum Kerukunan Umat Beragama, serta Pemerintah Kabupaten Lampung Utara, melalui Badan Kesbangpol.
"Kami langsung melakukan pertemuan antara MUI, FKUB, sang siswa, keluarga, dan Pemda," jelasnya.
Hasilnya, AF dikembalikan kepada orangtuanya. Selain itu juga, pihak MUI dan FKUB juga memberikan pengarahan dan pemahaman kepadanya, bahwa benda-benda yang dimiliki oleh AF tersebut tidak diperkenankan oleh dunia, khususnya Indonesia.
Menurut Kapolres Lampura, AKBP Helmy Santika berdasarkan hasil pemeriksaan anggotanya, AF bukan merupakan jaringan ISIS. Dia hanya ingin mengetahui lebih jauh, tentang aliran tersebut melalui media Youtube.
"Dia sempat mengunggah video tentang ISIS," bebernya.
Selain itu, benda-benda yang dimiliki oleh AF merupakan hasil belanja, dengan cara pemesanan melalui online. (anung bayuardi)